Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dari Kesejahteraan Karyawan Hingga Salah Urus di Garuda

Aksi mogok kerja 564 pilot Garuda yang tergabung ke dalam Asosiasi Pilot Garuda hanyalah satu masalah yang muncul ke permukaan

Editor: Yudie Thirzano
zoom-in Dari Kesejahteraan Karyawan Hingga Salah Urus di Garuda
TRIBUN MEDAN/HERYANTO
Pilot Garuda mengancam lakukan aksi industrial dengan menuntut gaji yag setara dengan ilot negara asing. TRIBUN MEDAN/HERYANTO 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willy Widianto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Permasalahan yang dialami oleh Pilot Garuda Indonesia tidak hanya disebabkan lantaran adanya miss management alias salah urus di internal perusahaan. Melainkan banyak setumpuk persoalan yang tidak selesai.

Seperti fenomena gunung es, buntut aksi mogok kerja 564 pilot Garuda yang tergabung ke dalam Asosiasi Pilot Garuda (APG) hanyalah satu dari sekian masalah yang muncul ke permukaan.

Ketua Serikat Karyawan Garuda, Ahmad Irfan mengatakan antara manajemen dan karyawan sering tidak harmonis karena seringnya manajemen melakukan pelanggaran hukum berupa pelanggaran atas Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan.

Selain itu, manajemen Garuda sering melakukan pelanggaran terhadap Undang-undang Nomor 21 Tahun 2000 tentang Serikat pekerja dan bahkan pelanggaran terhadap Undang-undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

"Selain itu, sampai saat ini di tubuh PT Garuda Indonesia tidak ada jenjang karir pegawai yang jelas, Manajemen sering buat kebijakan diskriminatif dalam hal memberikan hak-hak pegawai," ujar Ahmad saat jumpa pers di Restoran Pulau Dua, Jakarta, Rabu(27/7/2011).

Untuk itu, lanjut Ahmad, pihaknya mendorong untuk dibentuk tim guna melakukan audit dan investigasi atas kinerja manajemen Garuda. Sehingga, bisa diketahui kinerja PT. Garuda sesungguhnya. "Garuda Indonesia harus segera diaudit,"jelasnya.

Berita Rekomendasi

Apabila sampai tidak ada perbaikan, maka dapat dipastikan Garuda Indonesia kelak hanya akan tinggal nama. "Kalau tidak Garuda hanya namanya saja,"pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas