Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sebelum Meninggal Kapten Inf Tasman Marah Besar Soal Mesin Air

Sehari sebelum meninggal,Kapten inf Tasman sempat memarahi seluruh anggota keluarganya hanya gara-gara mesin air.

Penulis: Iwan Taunuzi
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Sebelum Meninggal Kapten Inf Tasman Marah Besar Soal Mesin Air
Tribunnews.com/Iwan Taunuzi
DISEMAYAMKAN - Jenazah Komandan Bimbingan Mental (Danbintal) di jajaran Kodam VII Cendrawasih, Papua, Kapten inf Tasman disemayamkan. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Iwan Taunuzi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sehari sebelum meninggal, Komandan Bimbingan Mental (Danbintal) di jajaran Kodam VII Cendrawasih, Papua, Kapten inf Tasman sempat memarahi seluruh anggota keluarganya hanya gara-gara mesin pompa air.

Demikian disampaikan oleh putra sulungnya, Romi Feri Purnama (31) saat ditemui di rumah duka‎​, Puri Rancho Anggrek No.19G jalan Dana Karya RT.08 RW.02 Kelurahan Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu (24/8/2011) dini hari.

"Itu terjadi kemarin sore. Siangnya bapak beli mesin air nyuruh agar segera dipasang, tapi sampai sampai sore tak dipasang," ujarnya.

Saat itulah, Tasman marah besar kepada Romi, akhirnya putra sulungnya tersebut memanggil tukang untuk memasang Sanyo. Setelah terpasang kemarahan Tasman agak mereda. Akan tetapi selepas tarawih kemarahan ayah empat anak ini kembali muncul. Sang istri tak luput dari kemarahannya.

"Ibu juga kena marah. Tapi saya mendengar dari kamar saja," paparnya.

Kapten inf Tasman bin M Noer tewas dengan kondisi mengenaskan, yakni leher belakang ditebas dengan parang. Jenazah ditemukan Selasa (23/8/2011) pukul 07.00 WIT di Jalan Baru, Campwolker, Perumnas 3, Kelurahan Yabansai, Distrik Heram, Papua.

Berita Rekomendasi

Anggota bimbingan mental Kodam Cendrawasih tersebut dibantai usai mengatar istrinya ke sekolah untuk mengajar. Sumber Tribunnewsbatam.com mengatakan bahwa Kapten Inf Tasman pernah bertugas di Kesatuan Polisi Militer di solok, Sumatera Barat. Kemudian, Tasman banyak menghabiskan masa pengabdianya di pasukan elit Pengawal Presiden (Paspampres) di Jakarta.

Setelah lulus pendidikan perwira, almarhum ditugaskan di jajaran Kodam VII Cendrawasih, Papua. Korban merupakan putra pasangan M Noer dan Taramah, anak kedua dari tiga bersaudara. Korban merupakan kelahiran Tanjung alam, batu sangkar Sumatera Barat.

Kronologis resmi yang dirilis Kodam XVII Cenderawasih sebagai berikut:

Pada pukul 07.00 WIT sekitar satu kilometer dari Campwolker saksi melihat seorang anggota TNI yang berseragam dinas menggunakan sepeda motor Honda Vario DS 2605 AV yang berada di depannya dihadang oleh 2 orang yang tidak dikenal.

Kemudian setelah orang tersebut mengadang anggota TNI (Tasman), kedua orang ini langsung mendatangi dan menikam Tasman dengan menggunakan pisau dibagian perut dan salah satunya langsung membacoknya dengan menggunakan parang. Korban mengalami luka tebasan benda tajam pada leher bagian belakang, tusukan benda tajam dilambung dan goresan pada ibu jari sebelah kiri.

Setelah melihat anggota TNI tersebut terjatuh kedua pelaku tersebut langsung melarikan diri. Pukul 08.15 WIT aparat Polresta Jayapura mengamankan 1 orang yang diduga pelaku (menurut keterangan saksi ). Identitas pelaku adalah Julianus Wenda (32), yang beralamat rumah di Belakang Bhayangkara.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas