Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kedubes Roma Dukung Gerakan HMI

Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) Kedubes RI (KBRI) di Roma Priyo Iswanto mendukung geraka PB HMI

Penulis: Domu D. Ambarita
Editor: Yudie Thirzano
zoom-in Kedubes Roma Dukung Gerakan HMI
TRIBUNNEWS.COM/DOMU AMBARITA
PB HMI mengadakan sarasehan dengan pihak keduataan Besar RI di Vatikan, Sabtu (10/9/2011) malam. Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) Dubes RI untuk Vatikan Lusi Surjandari (berdiri) menyampaikan kata sambutan. Turut hadir KUAI Dubes RI di Roma Priyo Iswanto (kedua dari kiri), dan sejumlah warga negara Indonesia yang berada di Itali. Ketua Umum PB HMI Noer Fajrieansyah (kedua dari kiri) beserta rombongan sebelumnya beraudiens dengan Presiden Dewan Kepausan untuk Dialog Antarumat Beragama Kardinal Tauran. 

TRIBUNNEWS.COM, ROMA - Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) Kedubes RI (KBRI) di Roma Priyo Iswanto mendukung geraka PB HMI yang menggalang dukungan dunia internasional untuk kemajemukan dan perdamaian.

"Pluralisme memang consern kami, itulah jualan kami," kata Priyo dalam sarasehan dengan rombongan Pengurus Besar Himpunan Mahasiwa Islam (HMI) di kediaman Duta Besar RI untuk Tahta Suci Vatikan, di Roma, Sabtu (10/9/2011) malam.

"Indonesia sudah memiliki keberagaman sejak dulu, dan itu modal besar kita yang harus diperjuangkan sehingga tumbuh trust, understanding dan cooperation. Itu yang saya minta kepada HMI, kalau terjadi sesuatu jangan langsung terjadi clash," pinta Priyo, laki-laki asal Kudus, Jawa Tengah.

Priyo berharap, kader HMI dapat mendorong trust, understanding dan cooperation tadi. Kalaupun ada sedikit keributan, jangan langsung disimpulkan sebagai keributan berlatar belakang agama.

Dulu, kebersamaan bisa diteruskan. Sekarang terkesan hanya intelektual. Kardinal mengajarkan, apa yang kita lakukan ini dalam rangka kehidupan berbangsa.

Di Vatikan, usai lebaran lalu, Menlu Italia yang nonmuslim, mengundang para dubes dari negara Islam berlebaran.

Dan saat itu, Menlu mengatakan, akan memberi hak kepada kaum minoritas di Itali, dalam hal ini Islam. "Dan sebaliknya, kalau ada di negara lain terganggung hak masyarakat minoritas, beliau memperjuangkan," kata Susmanto.

Berita Rekomendasi

Tuan rumah, Lusi Surjandari, Kuasa Usaha Ad Interim Kedubes Vatikan mengatakan kebanyakan masyarakat Indonesia di bawah Kedubes Vatikan adalah rohaniawan dan rohaniwati. Jumlahnya sekitar 1.300 orang.

Waktu di Indonesia terjadi kerusuhan beberapa tahun lalu, kata Suswanto, ia tidak kecil hati. "Mari terus kita bangun dialog dan demokrasi," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas