Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Percuma Suami Kami di Kubur di TMP, Kalau Kami Juga Digusur

Pemerintah mengklaim tidak melakukan penggusuran rumah para pahlawan yang kini ditempati keluarga para pahlawan bangsa.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Anwar Sadat Guna
zoom-in Percuma Suami Kami di Kubur di TMP, Kalau Kami Juga Digusur
TRIBUNNEWS.COM/DANY PERMANA
Dua janda pahlawan aksi diam, Rusmini (78) dan Sutarti (77) melakukan aksi diam di depan Istana Negara selama 65 menit, Senin (19/7/2010) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Andri Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemerintah mengklaim tidak melakukan penggusuran rumah para pahlawan yang kini ditempati keluarga para pahlawan bangsa.

“Penggusuran mungkin masalah tanah. Tapi insya Allah kita ngak melupakan jasa mereka,” demikian klaim Mensos, usai upacara peringatan Hari Pahlawan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta, Jumat (10/11/2011).

Dia melanjutkan, jangankan untuk keluarga perintis, untuk keluarga miskin pun pemerintah memberikan, kalau memang betul-betul tidak ada rumah.

Pemerintah, menurut dia, akan memperhatikan membangunkan rumah untuk mereka.

Lebih lanjut dikatakannya, pemerintah juga memberikan bantuan rehab rumah sebesar Rp 26 juta setiap tahun anggarannya kepada keluarga pahlawan.

Sedangkan yang belum memiliki rumah, pemerintah akan membangunnya dengan anggaran sebesar Rp 56 juta. “Kalau belum ada rumah, kita anggarkan sekitar Rp 56 juta,” ucapnya.

Berita Rekomendasi

Terkait dengan akan digusurnya 16 rumah para pejuang kemerdekaan, Mensos menegaskan agar semua pihak bersama pemerintah memberikan perhatian khusus untuk menghormati jasa pejuang.

“Itu kan prosedur hukum, moga-moga bisa diselesaikan. Moga-moga tidak terjadi. Yang penting bukan hanya pemerintah yang memberikan para pejuang. Tapi seluruh komponen bangsa harus berfikir juga. Sebab kita merasakan kemerdekaan ini dari mereka, bangsa ini kan mudah tersentuh, bagaimana mewujudkan happy ending,” terang Mensos.

Tak jauh dari lokasi Mensos mengungkapkan hal itu, sejumlah janda veteran yang tergusur dari rumah dinas suaminya, menggelar unjuk rasa di depan Taman Makam Pahlawan Kalibata , Jakarta Selatan, Kamis (10/11/2011).

Dengan mengambil moment Hari Pahlawan, para pengunjuk rasa menuntut agar pemerintah dapat mensejahterakan mereka. Di antarannya mengembalikan rumah yang sudah mereka tempati, yang kini direbut oleh negara.

"Kami menuntut kesejahteraan. Percuma suami kami dikubur di Taman Makam Pahlawan, kalau kami juga diusir dari rumah-rumah kami," ujar ibu Hamim, janda dari Mayor Achmad Chamim kepada Tribunnews.com di sela aksi unjuk rasa.

Ceritannya, para pengunjuk rasa telah menempati rumah dinas suami mereka di Jl Gadang, Tanjung Priuk, Kelurahan Sungai Bambu, Komplek AL, sejak tahun 1963, namun sudah satu tahun ini nasib mereka terkatung-katung karena telah terusir dari rumah dinas tersebut.

Dan anehnya sejak mereka terusir, rumah dinas tersebut dibiarkan kosong oleh pemerintah.

"Kami hanya minta rumah itu, kami sudah sejak lama terbaring di sana. Di sana tidak ada penghuninya, biar kami yang rawat," Ibu Hamim mengutarakan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas