Interpol RI Sarankan KPK Cek Keaslian Foto Nunun Shoping
Divisi Hubungan Internasional Polri menyarankan KPK untuk menelusuri sendiri keaslian foto-foto Nunun Nurbaeti, yang tengah berbelanja di luar negeri.
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Ade Mayasanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com Abdul Qodir
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebelum kepolisian negara-negara anggota Interpol turun tangan ke lapangan, Divisi Hubungan Internasional (Hubinter) Polri yang merupakan interpolnya Indonesia menyarankan KPK untuk menelusuri sendiri keaslian foto-foto buronannya, Nunun Nurbaeti, yang tengah berbelanja atau shoping di luar negeri.
Ini dilakukan agar cara kerja profesional Divisi Hubinter Polri di mata polisi internasional tetap terjaga.
"Kalau KPK mendapatkan foto itu, seharusnya dikonfirmasi dulu ke ahlinya. Apakah foto itu benar. Kan bisa saja dengan teknologi IT sekarang ini ada yang merekayasa foto itu. Jangan sampai, nanti kalau foto itu dikirim ke negara tertentu, ternyata mereka katakan foto itu tidak benar. Kalau begitu, kan kami juga yang malu. Kalau tidak benar, kan menunjukan kalau kami ini tidak profesional," ujar Kepala Divisi Hubinter Polri, Irjen (Pol) Boy Salamudin, Rabu (23/11/2011).
Menurut Boy, divisinya punya pengalaman tidak mengenakkan saat meminta bantuan ke kepolisian negara Interpol tentang foto meninggal dunianya seorang WNI di luar negeri. Dan ternyata, foto itu tidak benar.
Secara pribadi, Boy belum melihat foto yang kini ramai diberitakan tersebut.
Informasi apa saja yang didapat Divisi Hubinter Polri dalam usaha pencarian Nunun selama ini? "Itu tanyakan ke KPK. Karena, kalau ada perkembangannya, kami sampaikan ke KPK. Tidak tepat kalau saya sampaikan ke media," jawabnya seraya mengatakan, Divisi Hubinter Polri akan selalu mendukung KPK untuk membantu mencari dan menangkap buronan kasus suap cek pelawat (traveller cheque) pemilihan Deputi Gubernur Senior BI tersebut.
Sebagaimana diberitakan, sejak nama Nunun Nurbaeti masuk daftar WNI yang masuk daftar buronan "red notice" di 188 anggota negara Interpol sejak 13 Juni 2011 ini, hingga kini perburuan tim Polri dan KPK belum membuahkan hasil. Dengan alasan berobat sakit lupa, istri mantan Wakapolri Adang Daradjatun itu terbang ke Singapura pada Februari 2010.
Perburuan Nunun terbilang lama dibanding pencarian buronan KPK lainnya, mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, M Nazaruddin. KPK menyampaikan ke publik, ada kekuatan besar yang membuat wanita itu sulit tertangkap dalam pelariannya di luar negeri.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.