Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jawaban Wawali Solo Atas Kritik Gubernur Soal Mobil Esemka

Wali Kota Solo dan Wakil Wali Kota Solo yang memilih menggunakan mobil dinas baru buatan siswa SMK mendapat kritikan keras dari Gubernur Jawa Tengah

Editor: Yulis Sulistyawan
zoom-in Jawaban Wawali Solo Atas Kritik Gubernur Soal Mobil Esemka
tribun jogja
Mobil Kiat Esemka karya siswa SMK di Solo yang dipergunakan Wali Kota Solo Joko Widodo dan Wakilnya,FX Hadi Rudyatmo 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ikrob Didik Irawan

TRIBUNJOGJA.COM, SOLO – Wali Kota Solo dan Wakil Wali Kota Solo yang memilih menggunakan mobil dinas baru buatan siswa SMK mendapat kritikan keras dari Gubernur Jawa Tengah, Bibit Waluyo. Bibit menilai kedua pejabat asal Kota Bengawan itu terlalu sembrono. Sebab mobil tersebut belum menjalani uji kelayakan dan uji keselamatan.

“Ya cuek saja. Yang penting buatan dalam anak bangsa. Setelah saya coba kemarin, tak masalah. Aman,” kata Wakil Wali Kota FX Hadi Rudyatmo, rabu (4/1/2012).

Mengenai kritikan dari Bibit, ia mengaku sepakat jika memang mobil Esemka harus menjalani berbagai macam tes. Namun ia sangat menyangkan komentar Bibit yang masih ragu, terutama dalam hal keselamatan hingga akhirnya belum mau menggunakan mobil itu untuk dinas.

“Kalau takut nabrak kebo (kerbau) di tengah jalan ya minggir. Tapi kalau yang di tengah jalan banteng ya diangkut saja,” kata Rudi sambil tertawa.

Menurutnya, Gubernur berkomentar demikian karena tak pernah membaca dan tak pernah bertanya. Dua hal itu lah yang ia nilai menjadi kelamahan Bibit hingga akhirnya komentar yang muncul pun hanya asal bunyi saja.

Saat ini pihaknya masih terus mengurusi kelengkapan surat-surat, termasuk kelayakan jalan agar mobil berkapasitas 1500 cc ini bisa diproduksi masal.

Berita Rekomendasi

Rudy mengaku sudah mengurusi berbagai hal perijinan di Dirjen Perhubungan Kementrian Perhubungan. Namun selama sekitar dua tahun, perijinan terkait uji emisi dan uji lainnya belum juga selesai. “Kemarin sudah mendapatkan UERO 2, tapi sekarang malah naik menjadi UERO 4. Tapi perijinan dari Dirjen belum juga keluar, padahal sudah 2 tahun,” terangnya lagi. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas