Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mobil Diberondong Peluru! Tubuh Thomas Bagensa Hangus

Thomas Bagensa, suami Deitje satu di antara tiga korban penyerangan di Timika. Mobil perusahaan, Toyota Land Cruisers yang dikendarainya

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Mobil Diberondong Peluru! Tubuh Thomas Bagensa Hangus
net
ilustrasi aktivitas di tambang freeport 

TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Deitje Pantouw (57) tak pernah menyangka, percakapannya dengan sang suami, Thomas Bagensa, Minggu (8/1/2012) siang menjadi hari terakhirnya berbincang-bincang.

Deitje mengaku sama sekali tak punya firasat buruk kalau suaminya bakal berpulang keesokan hari setelah percakapan terakhir lewat handphone itu.

"Semua baik-baik saja. Minggu siang dia  (Thomas) telepon saat saya di Taas (Tikala). Dia cuma tanya kabar dan keadaan. Dia juga tanya bagaimana keadaan Claudia, cucu kami," kata  Deitje saat ditemui di  kediaman orangtuanya di Lorong Wanea, Kelurahan Tanjung Batu Lingkungan II, Manado, Senin (9/1/2012).

Thomas Bagensa, suami Deitje satu di antara tiga korban penyerangan di Timika. Mobil perusahaan, Toyota Land Cruisers yang dikendarainya bersama dua rekan lainnya diserang dan diberondong peluru kelompok tak dikenal di perjalanan menuju ke site pertambangan PT Freeport Indonesia, Timika. Berita duka ini sampai ke telinga Deitje, kemarin pagi pukul 09.00 Wita.

Kabar duka disampaikan adik Deitje, Alex Pantouw yang juga karyawan PT Freeport Indonesia. "Tadi pagi terima telepon dari Alex, dia bilang kakak meninggal. Kita langsung syok karena nda pernah ada tanda-tanda. Kemarin masih bicara bae-bae dengan Hui (sapaan akrab Thomas)," kata Deitje lirih sembari mengatakan, terakhir kali bertemu suami 13 Desember 2011 lalu di rumah di Timika.

Saat itu, Deitje pulang kampung ke Manado bersama cucunya, Claudia. Bocah berusia enam itu adalah cucu dari anak semata wayangnya, Mega Bagensa. Pada 13 Desember itu Deitje pulang ke Manado untuk merayakan Natal. "Saat itu dia (Hui) sudah di tempat kerja ketika saya berangkat ke sini (Manado)," tambahnya.

Rencananya, Deitje ingin kembali ke Timika pada 15 Januari mendatang. Namun Tuhan berkehendak lain, memanggil Hui lebih dulu sehingga Deitje tak bisa lagi menemuinya.

Berita Rekomendasi

Wanita parobaya ini terlihat menahan duka mendalam. Matanya sembab jelas terlihat dari balik kacamata bening yang dikenakannya. Rencana kumpul kembali bersama suami, anak dan menantu pupus setelah peristiwa tersebut.

"Sebenarnya saya mau pulang Timika tanggal 15 Januari ini. Sejak kemarin sudah beres-beres. Tiket sudah ada ditanggung perusahaan. Yah, dapat kabar ini," kata Deitje.

Dikatakan, suaminya pernah mengalami penyerangan serupa beberapa tahun silam namun bisa selamat. Saat itu kendaraan yang ditumpangi Hui bersama rombongan, sejumlah bule, polisi dan tentara diserang di perjalanan.

"Lupa itu kapan tapi mereka semua selamat. Mungkin belum waktunya. Saya selalu mengingatkan dia (Hui) agar hati-hati di perjalanan dan tempat kerja," ujar Deitje yang menggamit sang cucu.

Juru Bicara PT Freeport Indonesia Ramdani Sirait mengatakan ada dua karyawan perusahaan PT Kuala Pelabuhan Indonesia (KPI),  perusahaan kontraktor PT Freeport, yang tewas dalam peristiwa penembakan disusul kecelakaan mobil.

"Pada hari ini kami menerima laporan mengenai kejadian melibatkan kendaraan ringan yang menewaskan dua karyawan kontraktor. Lokasi kejadian tersebut di sekitar Mil 51 ruas jalan poros tambang yang menghubungkan Timika dan Tembagapura," ujar Ramdani.

Dari laporan awal yang diterima, demikian Ramdani, menyebutkan bahwa kendaraan yang ditumpangi kedua karyawan PT KPI itu terkena tembakan peluru tajam. "Laporan awal mengindikasikan terlihatnya bekas tembakan di badan kendaraan," tutur Ramdani.

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas