Kisah Pembobol Server Telkomsel: Jago Soal Statistik (11)
FAS cerdas di bidang statistik terutama masalah hitungan. Ia pun mendapat apresiasi dari dosen pembimbingnya di UI.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Ade Mayasanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengetahuan FAS di bidang Teknologi dan Informasi (TI) sehingga dianggap sebagai otak peretas server dan pembobolan pulsa elektrik Telkomsel diakui dosen pembimbing skripsinya, Dr Ir Tarsoen Waryono MS. FAS cerdas di bidang statistik terutama masalah hitungan.
"Contoh soal, (mahasiswa) yang lain masih di Pasar Minggu, dia sudah di kawasan Kota, jadi selangkah lebih maju," ujar Tarsoen.
FAS sangat mudah memahami program-program TI karena telah memiliki dasar statistik yang mumpuni. Tarsoen memprediksi ilmu-ilmu dalam TI dapat dikuasai Fachrizal dalam hitungan minggu. "Statistik itu adalah ilmu menghitung dan prediksi, jadi kalau sudah menguasai itu, maka untuk TI paling seminggu saja," tuturnya.
Ia juga melihat FAS sebagai sosok yang pendiam. Namun, ketika anak didiknya itu bertanya mengenai suatu masalah, FAS terlihat seperti orang yang telah lama menguasai bidang tersebut.
Ia pun tidak pernah mencurigai FAS semasa mengenyam pendidikan strata satu. Ia tetap tidak mengira FAS ternyata otak pembobol server pulsa elektrik PT Telkomsel. "Ketika bertanya seperti orang yang sudah kenal lama, dan dia menguasai bahan. Ketika kuliah juga saya tidak mencurigai itu," ujar Tarsoen.
FAS, warga Serang, Banten bersama enam orang lainnya telah ditahan Mabes Polri karena mencuri pulsa dari server. Semula mereka disebut membobol senilai Rp 7 miliar, dan belakangan berkembang menjadi Rp 10 miliar.
Lima dari ketujuh tersangka menunjuk kantor pengacara Andri C Shimbing & Co sebagai tim pengacara. Kelimanya adalah DYWN (warga Pondok Gende, Bekasi, Jawa Barat). Kemudian, MS (warga Cilincing Jakarta Utara). Serta AH dan L, keduanya warga Jalan Lodoya, Purwakarta.