Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Paskah Suzetta: Kasus Cek Pelawat Tak Berhenti di Miranda

terindikasi ada pihak yang berada di belakang Miranda Gultom

Penulis: Edwin Firdaus
zoom-in Paskah Suzetta: Kasus Cek Pelawat Tak Berhenti di Miranda
TRIBUNNEWS.COM/EDWIN FIRDAUS
Mantan Kepala Bappenas usai diperiksa KPK 5 jam sebagai saksi kasus cek pelawat, Kamis(19/4/2012) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Kepala Bappenas, Paskah Suzetta yang diperiksa KPK mengatakan bahwa terindikasi ada pihak yang berada di belakang Miranda Gultom sebagai penyandang dana cek pelawat dalam pemilihan Deputi Gubernur Senior BI.

Hal itu dikatakan Paskah usai menjalani pemeriksaan hampir 5 jam. Paskah mengaku telah dicecar beberapa pertanyaan yang mengindikasikan adanya nama baru yang mulai terungkap oleh penyidik KPK.

"Ada indikasi tidak hanya sampai Miranda. Kelihatannya ada perkembangan baru, tidak hanya sampai Miranda. Yang pasti saya yakin Miranda bukan The Last (terakhir)" ujar Paskah kepada wartawan di kantor KPK, Kamis (19/4/2012).

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sedang memburu tersangka baru pada kasus suap pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) yang menjerat Miranda Swaray Goeltom.

Terkait itu, Paskah sendiri masih enggan mengungkapkan siapa pihak yang dicurigai keterlibatannya oleh KPK. Dia hanya mengisyaratkan bahwa pihak yang tengah dibidik KPK memiliki indikasi kepemilikan cek pelawat.

"Ya, mungkin karena kepemilikan TC (traveller cheque). Karena sampai sekarang kan motif daripada TC ini kan belum terungkap. Ibu Nunun yang kita harapkan bisa memberikan indikasi, sampai sekarang kan tidak tahu katanya," ujar politisi senior Partai Golkar tersebut.

Untuk diketahui, Paskah diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Miranda Swaray Goeltom. Dalam kasus ini Miranda disangka turut serta membantu pemberian suap kepada anggota Komisi IX DPR periode 1999-2004 yang diduga dilakukan pengusaha Nunun Nurbaeti.

Berita Rekomendasi

Cek diduga sebagai imbalan untuk memenangkan Miranda sebagai Deputi Gubernur Senior BI. Cek didistribusikan ke anggota dewan lewat mantan Direktur PT Wahana Esa Sejati, Arie Malangjudo. Kasus ini tengah dikembangkan lebih jauh oleh KPK untuk mengungkap pihak penyandang dana suap. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas