DVI Janji Tes DNA Tuntas Awal Minggu Depan
Tim Disaster Victim Identification (DVI) Mabes Polri berjanji menyelesaikan identifikasi DNA selesai awal minggu depan.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Mabes Polri berjanji menyelesaikan identifikasi DNA selesai awal minggu depan. Identifikasi yang dilakukan, terkait jenazah para korban Sukhoi Superjet 100 yang berhasil dievakuasi dari Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat.
"Sesuai janji Kapusdokpol, Brigjen Mussadeq Ishaq proses identifikasi selesai 2 minggu, insya allah awal minggu depan rampung mudah-mudahan," jelas Direktur Eksekutif Disaster Victim Identification (DVI) kasus jatuhnya Pesawat SSJ 100, Komisaris Besar Pol Anton Castilani, Rabu (16/5/2012).
Lebih lanjut Anton menuturkan, pihaknya kesulitan mengidentifikasi korban karena beberapa keluarga yang belum melengkapi beberapa berkas yang dibutuhkan. Hal ini, katanya, menjadi salah satu faktor yang memperlambat proses identifikasi jenazah.
Diberitakan, tim DVI (Disaster Victim Identification) telah mendapatkan 34 sidik jari korban jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100. Hasil itu didapat dari 30 kantong jenazah yang dikirimkan tim Basarnas ke RS Sukanto Polri.
Kabag Penum Mabes Polri, Kombes Pol Boy Rafli Amar mengatakan dari 30 kantong jenazah yang dikirimkan terdiri 25 kantong berisi potongan tubuh dan lima berisi barang-barang pribadi korban.
"Data ante mortem sudah hampir 100 persen. Post mortem terus terus berjalan di laboratorium," imbuh Boy di RS Polri Sukanto, Jakarta, Rabu (16/5/2012).
Data 34 sidik jari itu akan dibandingkan dengan data yang telah dikumpulkan Polri dari keluarga korban sebanyak 20 sidik jari.
Boy mengatakan proses identifikasi masih berjalanan dengan melibatkan tim Bareskrim Polri. Ia juga menuturkan bila keluarga ingin mendapatkan surat keterangan mengenai barang-barang korban maka akan dihubungi pihak Polri.
"Nanti akan disiapkan petugas untuk keterangan keberadaan dari benda penting seperti kartu register perbankan," katanya.
Sementara Kepala Rumah Sakit RS Polri, Brigjen Pol Agus Prayitno mengatakan saat ini sedang dilakukan analisa dan evaluasi terhadap 30 kantong jenazah tersebut.
"Pagi ini kita sudah memulai rekonsiliasi yakni mencocokkan antara data Post Mortem dengan data Ante Mortem. Data ante mortem sudah kita kumpulkan dari keluarga korban sejak awal kejadian. sedangkan pos Mortem diambil dari pemeriksaan di RS," imbuhnya.
Update berita: Pesawat Sukhoi Jatuh
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.