TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Universitas Cenderawasih Papua menjadi saksi dalam kasus penembakan satpam pertokoan Saga Mall, Abepura, Tri Surono (35),  Minggu (10/6/2012) malam sekitar pukul 21.15 WIT.

Lisa Apitule kepada polisi mengaku bahwa dirinya tidak melihat langsung kejadian penembakan tersebut, tetapi dirinya yang saat itu berada di dalam rumah mendengar dua kali letusan senjata.

"Dia tidak melihat langsung kejadian, dia hanya mendengar dua kali letusan senjata, kemudian ia menyampaikan kepada suaminya," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigjen Pol Mohammad Taufik di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (11/6/2012).

Kemudian setelah itu, Lisa bersama suaminya menuju ke pusat sumber suara tebakan tersebut di halaman Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Cendrawasih yang berada di Abepura, Jayapura.

Alangkah terkejutnya, dia saat melihat seseorang sudah terkapar dan berlumuran darah. "Saat ke lokasi korban sudah meninggal dengan luka tembak di leher belakang dan punggung," ujar Taufik.

Penembakan terjadi Minggu (10/6/2012) pukul 21.15 WIT terhadap seorang Satpam pertokoan Saga Mall Abepura, Tri Surono (35).

Korban tewas seketika dikawasan halaman FKIP Univesitas Cendrawasih, Kelurhan Kota Baru, Distrik Abepura, kota Jayapura.

Pria asal Ngawi tersebut selain bekerja sebagai seorang satpam, juga berproefsi sebagai tukang ojek. Saat kejadian, ia mengantar pelaku yang berpura-pura sebagai penumpang ke arah FKIP Universitas Cendrawasih Abepura.

Tanpa curiga apapun korban mengantarkan orang tidak dikenal tersebut ke tempat yang dimintanya dengan menggunakan sepeda motor Yamaha VEGA R DS 3816 AE.

Sesampai dihalaman korban langsung ditembak penumpang tersebut pada bagian tengkuk leher bagian belakang tembus kedepan. Atas kejadian itu korban Tri Surono langsung meninggal ditempat kejadian.