TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Kehormatan (BK) DPR RI meminta bantuan Mabes Polri untuk menganalisa video porno yang diduga diperankan anggota dewan dari fraksi PDI Perjuangan, Karolin Margret Natasan.

Langkah ini dilakukan BK, karena sejauh ini belum ada kesimpulan bahwa pemeran perempuan di video panas tersebut adalah Karolin, kendati telah meminta bantuan sejumlah pakar IT. Apalagi, Karolin sendiri sudah membantah keterlibatannya di video itu saat dimintai klarifikasi oleh BK.

"Oleh karena itu, bahwa yang punya perangkat digital forensik adalah Mabes Polri. Bu Karolin sudah membantah, maka BK akan mengirim surat kepada Mabes Polri untuk meneliti video itu, karena yang punya perangkat ini Mabes Polri," kata Prakosa ditemui di ruang kerjanya usai klarifikasi Karolin.

Menurut Prakosa, dengan peralatan digital forensiknya, diharapkan Mabes Polri mempunyai hasil analisa tentang pemeran dan penyebar video porno tersebut.  "Tentu kami akan tunggu hasilnya dari Mabes Polri," imbuhnya.

Jika hasil analisa dari Mabes Polri telah didapat, maka BK baru bisa mengambil keputusan mengenai ada tidaknya pelanggaran etika yang dilakukan Karolin atas video tersebut. Jika ditemukan pelanggaran etika, maka BK akan memberikan sanksi tertentu kepada Karolin.

(Abdul Qodir)

baca juga: