Menteri Agama Berharap Sidang Isbat Bisa Terus Lancar
Sidang Isbat penentuan 1 Syawal 1433 Hijriyah yang digelar di Kementerian Agama, Jakarta Pusat, Sabtu (18/8/2012) berlangsung lancar.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sidang Isbat penentuan 1 Syawal 1433 Hijriyah yang digelar di Kementerian Agama, Jakarta Pusat, Sabtu (18/8/2012) berlangsung lancar.
Tidak ada perdebatan maupun silang pendapat, meski sidang tidak dihadiri perwakilan dari Muhammadiyah.
Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Mochtar Ali saat Sidang Isbat, memaparkan hasil observasi sejumlah ahli terkait penampakan hilal (bulan sabit) yang menandakan datangnya bulan baru.
Sidang ditutup oleh Menteri Agama Suryadharma Ali, yang menegaskan Idul Fitri tahun ini ditetapkan jatuh pada 19 Agustus. Tak satu pun peserta sidang yang mengajukan keberatan.
Ditemui usai sidang, Suryadharma menuturkan bahwa metode hisab dan rukyah menunjukkan Bulan Syawal jatuh pada 19 Agustus. Semua penghitungan sangat jelas menentukan jatuhnya 1 Syawal. Sehingga, itu bisa menghindarkan perdebatan seperti yang terjadi pada sidang tahun lalu.
"Karena itu, 1 Syawal tidak ada perbedaan, hari Minggu 19 Agustus," ujarnya.
Lancarnya Sidang Isbat tanpa perdebatan, bisa dijadikan momen, agar ke depan hal yang sama dapat terulang, di mana Umat Islam dalam berbagai organisasi bisa merayakan Idul Fitri pada hari yang sama.
Menteri Agama juga berharap pihaknya bisa mengajak seluruh organisasi Islam duduk bersama, untuk menyamakan presepsi mengenai penetapan 1 Syawal.
"Kita akan duduk bareng-bareng, penyamaan persepsi termasuk dengan Muhammadiyah, gimana agar penetapan Syawal bisa sama-sama," cetus Suryadharma.
Mengenai ketidakhadiran perwakilan Muhammadiyah, ia mengaku tidak bisa mencegah perbedaan. Ia berharap tahun depan perwakilan Muhammadiyah bisa hadir di Sidang Isbat.
"Saya memberi penghargaan kepada Muhammadiyah, walaupun tidak hadir, saya kira semua juga menghormati perbedaan. Karena, perbedaan tidak bisa dicegah, dan harus dihormati," tuturnya.
Sementara, Sekretaris PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti tidak dapat dihubungi, saat Tribun hendak mengonfirmasi ketidakhadiran perwakilan Muhammadiyah dalam Sidang Isbat. (*)
BACA JUGA