KNRP Santuni Keluarga Gaza Korban Agresi Israel
Hari kedua berada di Gaza, Palestina, Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP), Jumat (30/11/2012) melakukan takziah (kunjungan)
Penulis: Rachmat Hidayat
Editor: Anwar Sadat Guna
TRIBUNNEWS.COM, GAZA - Hari kedua berada di Gaza, Palestina, Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP), Jumat (30/11/2012) melakukan takziah (kunjungan) ke rumah-rumah keluarga korban agresi Israel.
KNRP memberi bantuan untuk sejumlah warga Gaza, yang anggota keluarganya menjadi korban, baik yang meninggal maupun luka-luka.
Dalam agresi selama delapan hari oleh tentara pendudukan Israel sekitar 200 rumah penduduk Gaza hancur. Sekitar 150 orang meninggal, 80 di antaranya anak-anak dan wanita.
Ratusan orang lainnya luka berat dan ringan dan sejumlah besar di antaranya masih menjalani perawatan di Rumah Sakit As Syifa, Gaza.
Wakil Ketua rombongan KNRP Muhammad Saleh Drehem menyatakan, memang tidak semua rumah korban agresi Israel dapat dikunjungi, mengingat banyaknya jumlah rumah.
Sementara untuk korban luka, baik ringan maupun berat, KNRP melalui Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) memberikan bantuan obat-obatan dan alat kesehatan yang langsung diserahkan kepada Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, Rabu lalu.
"Bantuan yang kami bawa tentunya tidak dapat menyantuni semuanya. Namun inilah bentuk dukungan masyarakat dan Pemerintah Indonesia atas perjuangan bangsa Palestina," kelas Muhammad.
Selain memberi santunan kepada keluarga korban, KNRP juga memberikan santunan langsung untuk keluarga janda syuhada dan sejumlah kecil keluarga tidak mampu di Gaza.
Salah satu keluarga syuhada yang disantuni adalah janda Syeikh Ahmad Yassin, pendiri Hamas.
Rombongan KNRP mengunjungi rumah almarhum Syeikh Ahmad Yassin di kawasan pemukiman padat di Gaza. Di kawasan dekat rumahnya itulah Syeikh Ahmad Yassin gugur akibat hantaman rudal militer Israel sepulang shalat Subuh. Rumahnya ikut hancur akibat serangan itu.
Di rumah sederhana, yang telah direnovasi tersebut masih tersimpan barang-barang yang digunakan Syeikh Ahmad Yassin.