Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Andi Mallarangeng Tersangka Jadi Momentum SBY Tunjukkan Ketegasan

ditetapkannya mantan Menpora Andi Mallarangeng sebagai Tersangka dalam kasus Hambalang, maka hal ini dapat menjadi momentum yang tepat bagi Presiden

Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Yulis Sulistyawan
zoom-in Andi Mallarangeng Tersangka Jadi Momentum SBY Tunjukkan Ketegasan
TRIBUNNEWS/DANY PERMANA
Jajaran Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Zulkarnaen, Busyro Muqoddas, dan Abraham Samad (ki-ka) saat bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, di Kantor Presiden RI, Jumat (12/7/2012). Dalam kesempatan tersebut KPK melaporkan pemantapan rencana kerja KPK yang menekankan pada tindakan pencegahan sebelum penindakan. TRIBUNNEWS/DANY PERMANA 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nicolas Timothy

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Pendukung Penyidik KPK Taufik Basari mengungkapkan, dengan ditetapkannya mantan Menpora Andi Mallarangeng sebagai Tersangka dalam kasus Hambalang, maka hal ini dapat menjadi momentum yang tepat bagi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membuktikan ketegasannya sebagai garda terdepan pemberantasan korupsi.

"Saya pikir sekarang ujian bagi Partai Demokrat dan harus dijawab kepada publik, bagaimana sikap Demokrat yang nama-nama kadernya disebut dalam pengadilan," ujar Taufik dalam dialog Polemik bertajuk 'Korupsi Negeri Ini' di Warung Daun Cikini, Jakarta, Sabtu (8/12/2012).

Menurut Taufik, jika SBY yang merupakan Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat ini berani mengambil sikap 'menyingkirkan' nama-nama kadernya yang terlibat, maka hal itu dapat mengembalikan kepercayaan publik.

"Ini harus ditindak keras. Kalau itu dilakukan, tentu kepercayaan masyarakat menjadi pulih kembali," tutur Taufik.

Taufik juga mengatakan, jika Demokrat berani ambil sikap, maka hal ini juga akan menjadi penyehatan partai politik dan akan ditiru partai-partai lain. Sebab, selama ini yang muncul bahwa partai politik berusaha melindungi kadernya yang tersangkut persoalan hukum.

"Yang selama ini terjadi ada semacam perlindungan dan permisifme. Jadi seolah-olah kader yang terlibat, teman-temannya kompak melindungi," ucap Taufik.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas