Utang 4,6 Juta Dolar AS Penyebab Batavia Air Pailit
Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat memutuskan mengabulkan permohonan gugatan pailit perusahaan sewa pesawat
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat memutuskan mengabulkan permohonan gugatan pailit perusahaan sewa pesawat International Lease Finance Corporation (ILFC) terhadap PT Metro Batavia (Batavia Air).
Perusahaan maskapai penerbangan nasional ini terbukti tidak mampu membayar utangnya kepada ILFC sebesar 4.688.064,07 dolar AS hingga jatuh tempo per 13 Desember 2012. Dalam perkara ini, Batavia Air juga terbukti mempunyai utang dengan kreditur lain.
"Semua ketentuan Pasal 2 ayat 11 UU Kepailitan terpenuhi," kata anggota majelis hakim Bagus Irawan saat membacakan pertimbangan putusan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (30/1/2013).
Majelis hakim, memutuskan menujuk empat orang kurator terkait aset dan utang-piutang dari Batavia Air.
Diberitakan Tribunnews.com, perusahaan penerbangan PT Metro Batavia (Batavia Air) digugat pailit oleh ILFC atas utang 4,69 juta dolar AS yang berasal dari perjanjian sewa-menyewa pesawat. Perjanjian tersebut dibuat Desember 2009 dan berlaku hingga Desember 2015. Namun, hingga jatuh tempo 13 Desember 2012, Batavia Air belum juga membayar sewa dari tahun pertama.
Gugatan pailit pihak ILFC itu terjadi setelah Batavia Air batal diakuisisi maskapai penerbangan asal Malaysia, AirAsia.
Selain ILFC, Batavia Air juga dilaporkan memiliki tagihan kepada Sierra Leasing Limited yang juga berasal dari perjanjian sewa-menyewa pesawat. Utang yang jatuh tempo pada 13 Desember 2012 tersebut dilaporkan sebesar 4,94 juta dolar AS. Dari dua kreditor ini saja, Batavia Air memiliki total utang jatuh tempo sebesar 9,63 juta dolar AS.
Pada Oktober 2012, melansir kajian dari OSK Research Sdn Bhd yang mensinyalir Batavia Air memiliki utang hingga 40 juta dolar AS. Bahkan, OSK Research menyatakan Batavia Air adalah perusahaan yang sakit dan rencana akuisisi AirAsia adalah hal yang tidak masuk akal.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.