Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kader Demokrat Mundur Ditanggapi Dingin Oleh Partai

Mundurnya sejumlah kader Partai Demokrat karena mengikuti jejak Anas Urbaningrum ditanggapi dingin oleh Partai Demokrat.

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Sanusi
zoom-in Kader Demokrat Mundur Ditanggapi Dingin Oleh Partai
Warta Kota/Adhy Kelana
Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum memberikan keterangan pers di kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Sabtu (23/2). Anas dalam keterangan menyatakan mundur sebagai ketua umum Partai Demokrat dan akan fokus pada masalah hukum usai ditetapkan menjadi tersangka oleh KPK terkait dugaan suap proyek Hambalang.------------------------ Warta Kota/adhy kelana 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mundurnya sejumlah kader Partai Demokrat karena mengikuti jejak Anas Urbaningrum ditanggapi dingin oleh Partai Demokrat. Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, mengatakan setiap kader memiliki hak untuk keluar dari Demokrat.

"Terserah mereka saja mundur, itu pilihan mereka," kata Max ketika dihubungi Tribunnews.com, Minggu (24/2/2013).

Max mengatakan, mundurnya sejumlah pengurus Partai Demokrat yang mengikuti keputusan Anas tidak mempengaruhi elektabilitas partai. Ia yakin partai Demokrat akan kembali normal. Menurut Max, apa yang terjadi Demokrat juga dialami partai lain. "Ya kayak Golkar, kadernya ada menyebrang ke NasDem," ujarnya.

Sebelumnya, Wakil Direktur Eksekutif Partai Demokrat, Rahmat Hidayat, menegaskan sikapnya mundur dari keanggoataan Partai Demokrat. Rahmat mengaku tidak menemukan politik santun, cerdas, dan bersih di Partai Demokrat sebagaimana yang selama ini sering digembar-gemborkan. Orang dekat Anas Urbaningrum ini pun mengaku belum berpikir untuk pindah partai.

Selain Rahmat, Ketua DPC Demokrat Tridianto juga mengundurkan diri. "Saya mengundurkan diri jadi Ketua DPC Demokrat Kabupaten Cilacap karena sudah tidak nyaman lagi menjadi pengurus," kata Tri ketika dikonfirmasi, Minggu (24/2/2013).

Tri pun beralasan mundur karena ingin fokus membantu Anas mencari keadilan. "Saya wakafkan nyawa saya untuk keadilan di Republik Indonesia yang saya cintai," tukasnya.

Ia pun yakin Partai Demokrat akan hancur dan elektabilitas tidak akan naik. "karena di dalam Demokrat banyak fraksi-fraksi yang haus kekuasaan," tegasnya.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas