Foto: Kasad TNI Bertemu Menteri Kelautan dan Perikanan, Ada Apa?
Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo dan Menteri Kelautan dan Perikanan
Editor: Widiyabuana Slay
TRIBUNNEWS.COM - Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo dan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Sharif C. Sutardjo, melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara TNI AD dan KKP RI bertempat di Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Jakarta, Selasa (26/2/2013). Demikian rilis yang dikirim ke redaksi Tribunnews.com.
Nota Kesepahaman antara TNI AD dan KKP difokuskan pada kerjasama untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional melalui industrialisasi perikanan. Disamping MoU yang ditandatangani oleh Kasad dan Menteri KKP, juga ditandatangani dua dokumen MoU turunannya masing-masing antara Dirjen Perikanan dan Budidaya KKP RI dengan Aster Kasad tentang pengembangan budidaya tambak udang dalam mendukung industrialisasi perikanan budidaya, serta antara Kepala Badan Sumber Daya Manusia KKP RI dengan Aster Kasad tentang pelatihan dan penyuluhan kelautan perikanan dalam rangka pengembangan kualitas Sumber Daya Manusia.
Dalam jumpa pers yang digelar usai penandatangan, Sharif menyampaikan bahwa jumlah penyuluh yang dimiliki KKP masih terbatas jumlahnya. Oleh karena itu, pihaknya menilai keberadaan Bintara Pembina Desa (Babinsa) TNI AD sebagai solusi untuk membina masyarakat di pedesaan, khususnya bagi nelayan dan masyarakat pesisir terkait program-program KKP yang berkaitan dengan ketahanan pangan, diantaranya kampanye Gemar Makan Ikan (Gemarikan).
Kasad sendiri menyatakan menyambut baik kerjasama ini. Menurutnya, pangan adalah kunci di masa depan, titik kuat suatu bangsa adalah pangan. “Kalau kita punya ketahanan pangan, dimanapun prajurit bertugas, ia akan memberikan yang terbaik untuk menjaga keutuhan wilayah NKRI ini. Saya yakin itu!” tegas Kasad.
Dikatakan pula oleh Kasad, dirinya tak ragu mengatakan “Yes!” ketika menteri mengajak bergabung, sebab kerjasama ini memberikan manfaat yang besar bagi prajurit. Dimana Babinsa nantinya akan diberikan pembinaan dan pengasahan kemampuan dalam lingkup bidang KKP, misalnya diajarkan tentang tehnik budidaya ikan. Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi prajurit, karena selain pekarangan Satuan TNI AD dapat dimanfaatkan, ikan hasil budidaya selain bisa dikonsumsi sendiri, jika berlebih bisa dijual sebagai tambahan penghasilan bagi para prajurit. Kasad juga menyampaikan bahwa hal ini sejalan dengan keberadaan Babinsa yang memang diproyeksikan untuk kembali ke desanya masing-masing dalam rangka mempersiapkan diri untuk pensiun. Sehingga, dengan kemampuan yang dimilikinya nanti, selain membina masyarakat di desanya, para prajurit ini telah siap menghadapi pensiun.
Menanggapi pertanyaan wartawan tentang bagaimana pelaksanaan MoU ini dilapangan, Kasad menyampaikan bahwa selain membina masyarakat untuk membudidayakan ikan dalam tambak, Babinsa juga melakukan pengamanan dengan berpatroli dan berkomunikasi dengan masyarakat sekitar tambak agar mereka tidak mudah termakan isu-isu tidak baik yang disebarkan oleh orang yang berniat mengambil keuntungan yang bukan haknya, terutama pada masa menjelang panen.
Penandatangan MoU tersebut, dirangkaikan dengan seminar tentang TNI AD Mendukung Industrialisasi Kelautan dan Perikanan, yang dihadiri oleh para Aster Kodam dan para penyuluh perikanan. Seminar tersebut bertujuan untuk memahami program kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui revitalisasi tambak serta penyuluhan sampai ke tingkat pedesaan di seluruh Indonesia.
NASIONAL POPULER
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.