Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Penangkapan Kelompok Hercules Upaya Pengalihan Isu

Polda Metro Jaya diminta membuktikan pelanggaran hukum yang dilakukan Hercules Rozario Marcal dan kelompoknya.

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Penangkapan Kelompok Hercules Upaya Pengalihan Isu
BERITA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGR
Hercules beserta puluhan anak buahnya digiring oleh aparat ke Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (8/3/2013) malam. Mereka ditangkap terkait bentrokan dengan membawa senjata api di kawasan Jalan Lapangan Bola, Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat, sore harinya. BERITA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polda Metro Jaya diminta membuktikan pelanggaran hukum yang dilakukan Hercules Rozario Marcal dan kelompoknya. Sebab, penangkapan Hercules dan 50 anggotanya disinyalir bagian pengalihan isu bila kepolisian tak bisa membuktikannya.

Demikian disampaikan pengamat kepolisian, Kombes (Purn) Alfons Loemau, di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (9/3/2013).

Dugaan pengalihan isu disampaikan Alfons karena belakangan diketahui Hercules dengan bendera ormas kepemudaan Gerakan Rakyat Indonesia Baru (GRIB) menyatakan dukungan kepada Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto menjadi presiden.

Namun, tiba-tiba jajaran Polda Metro Jaya menangkap Hercules dan kelompoknya atas dugaan pemerasan pada Jumat (8/3/2013) kemarin. Di saat bersamaan, saat ini terlalu banyak kejadian yang menjadi perhatian publik, seperti gesekan TNI dan Polri dengan terjadinya penyerangan terhadap Mapolres OKU, Sumatera Selatan.

"Tapi baru ditangkap sekarang itu tidak jelas masalahnya. Jangan sampai penangkapan  itu sebuah komoditas pengalihan isu atau mencari popularitas murahan, buktikan atau tunjukkan kesalahannya seperti apa. Jangan sampai membuat seperti sate, kumpulkan daging demi daging, lalu ditusuk, dan baru diangkat," kata Alfons.

Alfons menegaskan, setiap warga negara, termasuk Hercules, memiliki hak politik. Dengan begitu, tidak ada masalah bila saat ini Hercules dekat dengan tokoh parpol. "Kalau dia dekat, memang kenapa, memang enggak boleh," ucap Alfons.

Menurut Alfons, kepolisian pun tidak perlu khawatir bila saat ini nama Hercules makin tenar. Justru seharusnya kepolisian bisa merangkul dan menggunakan Hercules sebagai mitra dalam upaya menjaga ketenteraman dan ketertiban di masyarakat.

Berita Rekomendasi

"Kalau ada warga negara yg punya popularitas, so what? Jadi, polisi jangan terlalu minder dengan misalnya, 'Wah, sekarang Hercules populer yah'. Kalau ada warga yang populer, kenapa polisi tidak gunakan Hercules sebagai potensi masyarakat agar bisa ikut menenteramkan masyarakat. Jadi, strarteginya, strategi rangkul," tandasnya.

Klik:

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas