TRIBUNNEWS.COM - Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengumpulkan sejumlah petinggi Partai Demokrat di kediamannya di Puri Cikeas, Bogor, Minggu (24/3/2013). Disebut-sebut pertemuan tersebut membicarakan persiapan Kongres Luar Biasa Partai Demokrat.

Pantauan Tribunnews.com, beberapa kendaraan yang mengangkut tokoh-tokoh partai Demokrat seperti Syarief Hasan dan Nachrowi Ramli tampak keluar dari komplek kediaman SBY.

Ditemui usai menyambangi rumah sang ketua Majelis Tinggi, Ketua DPD Sulawesi Tenggara Muhammad Endang mengatakan pembicaraan tersebut memang sedikit banyak membicarakan terkait kongres luar biasa yang akan digelar Partai Demokrat.

Terkait wacana yang mengatakan calon ketua umum partai demokrat nantinya akan ditentukan oleh Majelis Tinggi, Endang membantah hal tersebut, menurutnya

"Tidak ada klausul seperti itu, gak ada usulan nama dari SBY, justru DPD yang akan mengusulkan," ujarnya kepada wartawan, Minggu (24/3/2013).

Mengenai nama tokoh partai yang diperkirakan akan mencuat dalam KLB, Endang menyebut untuk DPD Sulawesi Tenggara  telah sepakat untuk meminta SBY sendiri untuk memimpin partai berlambang bintang mercy itu.

Menurutnya dari 12 DPC yang ada di Sulawesi Tenggara, semuanya sepakat mendukung SBY untuk memimpin Demokrat. Ia berkeyakinan SBY akan mampu mengembalikan kesolidan dan kejayaan partai.

"Kalau kami (DPC Sulawesi Tenggara) meminta Pak SBY langsung atau Ibu Ani. Karena kita akan lebih solid. Waktu kita panggil DPC juga semua setuju," tukasnya.

Endang menyebut kedua tokoh itu adalah sosok yang paling ideal untuk memimpin Demokrat, keduanya dinilai tokoh yang akan dapat menyatukan dan diterima semua kader. Namun, ia menambahkan, pihaknya berharap SBY langsung yang dapat terpilih sebagai Ketua Umum.

"Kalau kami, kalo bisa Pak SBY yang pimpin, kalo tidak bisa baru Ibu Ani, agar solid, dan diterima seluruh kader," tandasnya.

Senada dengan Endang, Ketua DPD Partai Demokrat Papua Lukas Enembe juga menyatakan DPD Papua menginginkan SBY untuk memimpin langsung Demokrat.

"29 DPD di Papua, dari akar rumput mereka menginginkan Pak SBY," ujarnya.