PPP: Penembakan di Lapas Sleman Bukti Kemenkum dan HAM Kedodoran
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menilai peristiwa penembakan di LP Cebongan, Sleman menunjukkan lemahnya kinerja Kemenkumham.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Gusti Sawabi
![PPP: Penembakan di Lapas Sleman Bukti Kemenkum dan HAM Kedodoran](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/20130323_Penyerbuan_Lapas_Cebongan_1289.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menilai peristiwa penembakan di Lembaga Permasyarakatan (LP) Sleman menunjukkan lemahnya kinerja Kemenkumham.
"Kasus ini sebagai bukti, persoalan di Kemenkumham, salah satunya persoalan Rutan dan Lapas masih menjadi masalah krusial dan serius," kata Wakil Ketua Fraksi PPP, Ahmad Yani, Minggu (24/3/2013).
Yani mengatakan peristiwa tersebut juga harus menjadi refleksi Menkumham dan Wamenkumham untuk meningkatkan dan berkonsentrasi dalam kinerjanya," imbuhnya.
Kasus di LP Sleman ini langsung atau tidak langsung, kata Anggota Komisi III DPR itu, membuktikan kinerja Kumham kedododoran. "Bagaimana mungkin pihak eksternal bisa mengacak-acak LP Sleman yang menjadi otoritas dan tanggungjawab Kementerian Kumham. Tidak ada alasan untuk memaklumi peristiwa ini," tuturnya.
Yani mengatakan kasus yang diduga dilakukan oleh oknum Kopassus TNI AD ini menunjukkan TNI belum mengubah mindset paradigmanya. Karena sejak
reformasi salah satu agenda penting yakni penegakan hukum.
"Ini menunjukkan arogansi kekuasaan dengan melakukan pembantaian. Padahal hukum sedang berproses. Kami meminta, kasus ini harus segera diusut tuntas. Tidak hanya para pelakunya namun aktor intelektual termasuk komandan angkatan," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cebongan Sleman diserang puluhan orang bersenjata pada Sabtu (23/3/2013) sekitar pukul 02.00 WIB. Akibatnya, empat orang tahanan kasus kericuhan Hugos Cafe tewas dengan luka tumbak.
Kapolda DIY, Brigjen Pol Sabar Rahardjo yang datang ke TKP menjelaskan, penyerangan dilakukan sekitar 17 orang. Setelah melompati pagar komplek Lapas, penyerang memaksa petugas jaga menunjukkan sel ke empat tahanan dan melakukan penembakan.