Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Harga Bawang Merah Naik Lagi

Di Pasar Induk Sayur dan Buah Kramatjati, Selasa (26/3/2013), harga bawang merah kembali melonjak menjadi sekitar Rp 50.000/kg

zoom-in Harga Bawang Merah Naik Lagi
Warta Kota/Budi Sam Malau
Pedagang bawang di Pasar Jatinegara 

Laporan Wartawan Wartakotalive.com Budi Sam Law Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Harga bawang merah yang sempat turun menjadi Rp 35.000/kg sejak Minggu (17/3/2013), kembali naik, pada Selasa (26/3/2013).

Di Pasar Induk Sayur dan Buah Kramatjati, Selasa (26/3/2013), harga bawang merah kembali melonjak menjadi sekitar Rp 50.000/kg.

Anas (46) salah seorang pedagang bawang merah di Pasar Induk Kramat Jati, menjelaskan naiknya kembali harga bawang merah menjadi Rp 50.000/kg terjadi sejak Senin (25/3/2013) sore.

Menurut Anas sebelumnya harga bawang merah sempat turun menjadi Rp 35.000/kg sampai Rp 37.000/kg.

"Saya kurang tahu apa penyebab naiknya saat ini," kata Anas.

Namun Anas memperkirakan penyebab naiknya harga bawang merah kali ini karena pasokan barang yang kurang dari beberapa kota sentra produksi bawang merah, tidak dibarengi dengan pasokan bawang merah impor untuk menormalkan harga.

Berita Rekomendasi

"Bulan-bulan ini pasokan sangat kurang, harusnya dibantu impor dari Vietnam, Pakistan dan Filipina," jelas Anas.

Menurut Anas yang sudah 29 tahun menjual bawang merah melonjaknya harga bawang, sampai Rp 50.000/kg atau bahkan Rp 65.000/kg pada beberapa minggu lalu baru kali ini terjadi sejak 20 tahun.

"Biasanya paling mahal Rp 18.000/kg," kata Anas.

Berdasarkan penelusuran di Pasar Kramat jati selain harga bawang merah, kenaikan harga juga masih terjadi pada komoditas cabe rawit merah. Dari harga normal Rp 35.000/kg, saat ini harga cabe rawit merah mencapai Rp 45.000/kg sampai Rp 48.000/kg.

Yusna (52) salah seorang pedagang cabe rawit merah mengatakan kenaikan harga cabe rawit merah terjadi sejak tiga hari terakhir.
Hal ini dipicu kurangnya pasokan.
"Bahkan, nyaris kosong. Biasanya tujuh mobil yang mengirim ke sini, sekarang paling tiga mobil. Karena barang sedikit, harganya langsung naik," kata Yusna.

Dengan harga bawang merah dan cabe rawit merah melonjak, Asna mengaku jumlah pembelian semakin berkurang, meski sebenarnya permintaan tetap tinggi.

Abdullah Mansuri, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (DPP IKAPPI) mengatakan terlambatnya distribusi bawang merah ke pasar-pasar menjadi penyebab melonjaknya harga bawang merah.

"Barang sudah ada di Tanjung Priok dan Tanjung Perak, tapi kenapa tidak langsung didistribusikan ke pasar. Seperti by design," kata Abdullah saat ditemui di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur.

Melihat kondisi ini, Abdullah mendesak kementerian terkait untuk bekerja cepat, dan nyata dengan turun ke lapangan. Selain itu, ia meminta kementerian pertanian untuk membantu dan menghidupkan kembali para petani bawang.

"Kementerian harusnya berpikir matang dan jernih tanpa ada campur tangan pengusaha," kata Abdullah.

Abdullah menyatakan kondisi ini memperlihatkan ketidakmampuan pemerintah dalam menangani harga bahan pangan nasional.

"Barang sudah banyak, tapi kenapa harga tidak turun. Kalau memang perlu, ajak dialog kartel-kartel itu, tapi jangan sampai mereka menentukan kebijakan," kata Abdullah.

Tags:
Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas