Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Peluru Kaliber 7,62 Milimeter Digunakan Untuk Hal Tertentu

Kepolisian mengungkapkan bahwa di lokasi kejadian detemukan selongsong dan proyektil kaliber 7,62

Penulis: Adi Suhendi
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Peluru Kaliber 7,62 Milimeter Digunakan Untuk Hal Tertentu
IST
Ilustrasi 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Kepolisian mengungkapkan bahwa di lokasi kejadian detemukan selongsong dan proyektil kaliber 7,62 milimeter. Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jendral TNI Pramono Edhie Wibowo mengakui bahwa peluru ukuran tersebut masih digunakan di lingkungan TNI Angkatan Darat.

"Masalah amunisi 7,62 mm jujur saya katakan masih tetap kita gunakan, masih tetap kita gunakan karena memang senjatanya juga masih kita gunakan," ungkap Pramono Edhie di Mabes TNI AD, Jakarta Pusat, Jumat (29/3/2013).

Jelas jendral TNI bintang empat ini, peluru kaliber 7,62 mm itu lebih besar. Tapi kalau standar yang saat ini digunakan militer khususnya infanteri senjata ringan kaliber 5,56 mm buatan pindad.

"Tapi 7,62 tetap digunakan untuk hal-hal tertentu misalnya untuk sniper, karena itu kaliber besar, (bisa untuk) jarak jauh dan akurat. Jadi tetap kita gunakan, jadi kaliber 762 tetap kita gunakan," kata Pramono Edhi.

Ditanya digunakan untuk jenis senjata apa dan satuan apa yang masih menggunakan KSAD menjelaskan bahwa ada beberapa sejata yang menggunakan peluru 7,62 mm

"(Amunisi) 7,62 mm senjatanya masih banyak digunakan di satuan TNI khususnya TNI AD.. Masih banyak digunakan Jenisnya, 7,62 mm ada yang besar, kecil, pendek, tapi itu 7,62. Disitu ada namanya senjata G3 itu 7,62, AK 47 7,62, SP 7,62. Itu senjata sampai sekarang masih ada. Yang mengunakan ada satuan kewilayahan, satuan bantuan tempur, ada satuan tempur," terangnya.

Berita Rekomendasi

Kepolisian sebelumnya mengamankan 31 selong dan 19 proyektil dan disebutkan bahwa hasil sementara peluru yang digunakan merupakan kaliber 7,62 milimeter. Selongsong dan proyektil tersebut ditemukan kepolisian di lokasi kejadian dan di tubuh korban.

Sebelumnya, empat tahanan Lapas Cebongan Sleman Yogyakarta, tewas dibunuh orang tak dikenal. Korban tewas seluruhnya merupakan pelaku penusukan anggota TNI AD (Kopassus) di Cafe Hugos..

Ada pun empat korban tewas tersebut diantaranya Hendrik Benyamin Sahetapy alias Diki (38), Yohanis Juan Manbait alias Juan (37), Gameliel Yermiyanto Rohi Riwu alias Adi (33), dan Adrianus Candra Galaja alias Dedi (23).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas