TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 90 US Dollar. Hal itu diputuskan setelah Panja BPIH DPR melakukan rapat intensif dengan kementerian agama.

Diketahui pada tahun 2012, BPIH yang ditetapkan sebesar 3617 US Dollar. Kini, pada tahun 2013, BPIH yang ditetapkan senilai 3527 US Dollar atau Rp33.859.200 dengan asumsi 1 US Dollar setara dengan Rp9600.

"Penurunan BPIH tahun 1434 H/2013 M ini adalah sebagai salah bentuk komitmen Komisi VIII DPR dalam memperjuangkan aspirasi rakyat RI pada umumnya dan calon jamaah haji pada khususnya agar BPIH tahun 2013 semakin terjangkau," kata Ketua Komisi VIII Ida Fauziah di Gedung DPR, Jakarta, Senin (1/4/2013)

Walau terjadi penurunan, Ida menekankan agar pemerintah tetap melakukan peningkatan pelayaan penyelenggaran ibadah haji tahun 2013, baik di dalam negeri maupun Arab Saudi. Peningkatan pelayanan meliputi katering, transportasi, akomodasi dan kesehatan.

Komisi VIII DPR juga telah menyetujui tambahan subsidi BPIH tahun 2013 untuk keperluan jemaah haji menjadi Rp2.349.192.292.460 yang diambil dari dana optimalisasi setoran awal jemaah haji Indonesia. "Dana ini akan digunakan untuk meringankan BPIH 2013 dalam bentuk subsidi biaya kebutuhan haji," ucap politisi PKB itu.

Komisi VIII, kata Ida, meminta Kemenag dengan sungguh-sungguh melaksanakan hasil pembahasan BPIH dengan penuh tanggung jawab. "Kita juga meminta dilaksanakan efektivitas pelaksanaan manasik haji," tuturnya.

Menteri Agama Suryadharma Alie mengapresiasi keputusan tersebut. "Panja BPIH mampu mensetting BPIH dengan kualitas yang sangat baik. Ditandai penurunan biaya penerbangan 90 USD," imbuhnya.

Suryadharma mengatakan penurunan tersebut merupakan hal yang luar biasa. Pasalnya, biasa sewa di Mekkah mengalami kenaikan yang sangat tinggi.

"Ini patut kita acungi jempol. Kami akan segera melaporkan ke Presiden dibuat kepresnya lalu kemudian disampaikan ke jamaah," tuturnya.