TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sikap Susilo Bambang Yudhoyono(SBY) yang menerima dan mengemban tugas sebagai Ketua Umum Partai Demokrat lewat Kongres Luar Biasa(KLB) di Bali terus disindir.

Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Sutiyoso salah satu orang yang menyindir SBY kenapa mau menerima jabatan itu, secara dirinya sudah memiliki beban berat sebagai Presiden RI.

"Andaikata saya sebagai presiden, saya akan melepaskan jabatan sebagai ketua umum partai," ucap Sutiyoso yang secara tidak langsung menyindir SBY, kepada wartawan di Kantor DPN PKPI, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (1/4/2013).

Menurut pria yang akrab disapa Bang Yos ini, beda halnya jika kapasitas SBY sebagai Ketua Majelis Tinggi atau Ketua Dewan Pembina, ikut turun membenahi kondisi partai berlambang bintang mercy ini yang nyaris karam setelah elektabilitasnya menurun.

Cukup beralasan, jika kemudian, salah satu penyelematan SBY yang mengambil seluruh otoritas ketua umum, memberi jalan keluar agar DPP melaksanakan KLB untuk memilih ketua umum, sehingga jabatan ini tidak kosong.

"Kalau ketua Dewan Pembina partai (SBY) ada yang turun tangan, biasa saja. Partai itu mau tenggelam, jadi wajar saja," lanjut Bang Yos yang mengklaim partainya siap bersaing dengan partai peserta Pemilu 2014.

Berdasar KLB, seluruh peserta yang memiliki hak pilih pada akhirnya menunjuk SBY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat secara aklamasi. Ia mengaku akan menggunakan waktunya untuk partai hanya pada urusan strategis dan lainnya diserahkan ke ketua harian.