INES: Dari 11 Calon Presiden, Elektabilitas Prabowo Paling Tinggi
Dari 11 nama calon presiden yang disurvei Indonesia Network Election Survey (INES) pada 18-30 Maret 2013,
Penulis: Y Gustaman
Editor: Widiyabuana Slay
![INES: Dari 11 Calon Presiden, Elektabilitas Prabowo Paling Tinggi](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/20130311_SBY_Terima_Kunjungan_Prabowo_8033.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dari 11 nama calon presiden yang disurvei Indonesia Network Election Survey (INES) pada 18-30 Maret 2013, Prabowo Subianto terunggul dengan elektabilitas mencapai 39,8 persen, dibanding survei Oktober 2012 hanya 19,8 persen.
"Kans kuat Prabowo secara elektoral menjadi presiden didukung tren kenaikan elektabilitas Partai Gerindra sebagai partai bersih dari kasus korupsi," ujar Direktur Eksekutif INES, Sudrajat Sacawisastra di Jakarta, Minggu (7/4/2013).
Nama capres berikutnya adalah Megawati Soekarnoputri dengan 17,2 persen responden, Hatta Rajasa (14,4 persen), Aburizal Bakrie (10,3 persen), Any Yudhoyono (5,1 persen), Jusuf Kalla (4,2 persen), Pramono Edhie Wibowo dan Wiranto (3,3 persen).
Kenaikan elektabilitas Mega dibanding survei sebelumnya (13,16 persen) karena kerja partainya PDI Perjuangan makin positif, dan sikap publik yang mulai bangkit dan percaya terhadap Mega dan partai yang dikomandaninya.
Sementara terkereknya Hatta (survei sebelumnya 11,3 persen) dikarenakan banyak konstituen capres dari PKS, PPP, PKB yang beralih kepadanya. Hatta dinilai sebagai figur tokoh yang paling dianggap merepresentasikan partai Islam.
Adapun elektabilitas Aburizal yang meningkat (sebelumnya di angka 7,36 persen), dikarenakan kerap muncul dalam iklan televisi secara massif. Ini juga ditopang dengan keberhasilan kader Golkar melakukan sosialisasi Aburizal ke bawah dengan program pemberian bantuan berupa uang.
Iklan media sedikit banyak juga mendongkrak elektabilitas Wiranto pascamasuknya Hary Tanoesoedibjo, bos MNC Group. Publik semakin tertarik memilih Wiranto lantaran kerap tampil dalam iklan dan pemberitaan dirinya mulai massif lewat media Hary Tanoe.