TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA--Brigjen Pol Haka Astana memang kecil dan besar di Yogyakarta. Ia mengenyam pendidikan dari bangku taman kanak-kanak hingga sekolah menengah atas di kota pelajar tersebut.

Pantas saja bila dirinya memiliki banyak kolega dan teman di Yogyakarta, sehingga saat dirinya diberi tugas menjadi Kapolda DI Yogyakarta teman-temannya sudah membanjirinya dengan sejumlah pesan singkat melalu handphonenya.

Hal yang akan dilakukannya pertamakali dalam memimpin kepolisian daerah Yogyakarta, ia dalam beberapa hari ke depan akan mengumpulkan berbagai informasi untuk memetakan keadaan keamanan di Yogyakarta.

Ia mengaku sudah banyak menerima SMS dan saran-saran lain dari teman-temannya mengenai keadaan Yogyakarta. Tetapi hal tersebut tentu masih diolah tidak bisa serta merta diterima seutuhnya.

"Kita tunggu petanya dulu kan kawan-kawan sudah tulis itu, saya kliping, sudah saya lihat monitor kemudian dari teman-teman mulai dari teman-teman TK sampaidenga SMA saya banyak yang memberikan informasi lain," ungkap Haka di Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (8/4/2013).

Tetapi ia tidak memastikan target waktu dalam rangka memulihkan Yogyakarta pascaperistiwa Lapas Cebongan.

Menurutnya kasus premanisme merupakan masalah sosial sehingga banyak faktor yang bisa menentukan keberhasilannya dalam memimpin kepolisian DI Yogyakarta.

"Ini kan namanya sosial, target waktu tidak mungkin karena banyak faktor, namun kita akan masuk bersama teman-teman di sana.," ucapnya.

Ditanya apakah dirinya akan mengungkap utuh kasus tewasnya Serka Heru Santoso di Hugo's Cafe?, Haka tidak mau menjanjikan.

"Saya belum sejauh itu secara spesifik, namun semua hal tugas-tugas dari Pak Sabar yang belum diselesaikan saya berkewajiban harus membantu menyelesaikan dengan kemampuan Polri yang ada di Yogyakarta, dan barang tentu saya akan memita back up Mabes Polri bila mana saya sendiri tidak sanggup melaksanakan," ucapnya.

Ia pun akan senantiasa berkoordinasi dengan pihak manapun dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat di Yogyakarta.

"Saya prinsipnya dengan semua petugas aparat yang ada di Indonesia saling berkomunikasi, jadi saya terus terang saja dengan rekan-rekan baik TNI AD dan AU saling berkomunikasi karena kami sendiri sudah pernah ditempatkan dilingkungan TNI," ungkapnya.

Ia yakin mampu menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat di Yogyakarta dibawah tongkat kepemimpinannya.

"Saya harus yakin kalau tidak yakin saya tdak bisa jalan," ucapnya.

Berdasarkan surat keputusan Kapolri Brigjen Pol Haka Astana yang sebelumnya menjabat kepala Biro Kajian dan Strategi Sumber Daya Manusia (SDM) Mabes Polri dipercaya mengemban tugas sebagai Kapolda Yogyakarta menggantikan Brigjen Pol Sabar Rahardjo.

Sementara Sabar menduduki tempat yang ditinggalkan Haka sebagai kepala Biro Kajian dan Strategi Sumber Daya Manusia (SDM) Mabes Polri.