Risa Suseanty Sempat Minta Duduk Dekat Pintu Darurat Pesawat Lion Air
Risa Suseanty (33), bersama suaminya, Steven PMJ Wong, korban pesawat lion air yang gagal mendarat di bandara Ngurah Rai, Bali, Sabtu (13/4/2013) sore
Penulis: Domu D. Ambarita
TRIBUNNEWS.COM – Risa Suseanty (33), bersama suaminya, Steven PMJ Wong, korban pesawat lion air yang gagal mendarat di bandara Ngurah Rai, Bali, Sabtu (13/4/2013) sore. Atlet internasional yang sudah lima kali mempersembahkan medali emas buat bangsa Indonesia pada SEA Games cabang olahraga sepeda gunung (downhill) itu mengalami luka lebam di pipi kiri. Sebelum terbang, dia telah memesan bangku dekat pitu darurat, namun ditolak. Mengapa?
"Dari awal, waktu boarding, saya sudah minta tempat duduk exit emergency. Tapi kata mbaknya, perempuan tidak boleh dekat pintu emergency, tapi kalau suami saya boleh. Lalu dikasih yang kursi dekat exit emergency," ujar Risa Suseanty kepada Tribunnews.com yang menemuinya di kafe salah satu pusat perbelanjaan di Kuta, Bali, Minggu (14/4/2013) sore.
Steven PMK Wong, suaminya, yang seorang pebalap sepeda internasional berkebangsaan Hongkong-Belgia, juga korban. Keduanya tidak mengalami luka serius. Risa mengalami luka memar dan gores pada pipi kanan karena terbentur sandaran tempat duduk yang di depannya saat kejadian. Bola matanya juga sakit. "Sempat buram. Kalau silau perih, keluar air mata," katanya. Ada pun Steven mengalami pegal pada lengan.
Saat terbang dari Bali menuju Kuta, Denpasar, Bali, Risa dan Steven, akhirnya duduk di kursi agak depan. Dia di kursi 12C, suaminya di kursi 12B, samping kirinya. Risa atlet berprestasi. Ia lima kali merebut medali emas cabang olahraga Cycling Downhill (sepeda gunung) pada SEA Games 1997, 1999,2001, 2009, 2011. Suaminya dikenal di arena lomba yang mirip, sepeda. Steven meraih Juara Asia 6 kali pada kejuaraan BMX.
Risa mengatakan dia memang suka duduk di tempat yang lapang, sekaligus menghindari tempat sempit di kabin, pesawat. "Apakah Risa sudah memiliki firasat buruk?" tanya Tribunnews.com. Wanita cantik kelahiran Bandung 25 Oktober 1980 ini menjawab, "Nggak juga sih. Cuma ribet aja sejak awal. Masa mencari taksi saja susah amat?"
Wanita yang berdomisili di daerah dingin, tepatnya Lembang, Kabupaten Bandung Barat ini mengatakan, saat akan berangkat ke bandara Husein Sastranegara, Bandung, Selasa pagi, dia sempat mengalami kepanikan. Beberapa jam dia menelepon pool taksi, memesan agar dijemput ke Lembang untuk dibawa menuju Bandara, namun tidak kunjung datang. Dia menemponi beberapa pool taksi, semuanya penuh.
"Lalu saya dan suami memutuskan bawa mobil dari rumah. Kami sudah keluar, posisi sudah di pasar Lembang, tapi taksi bilang sudah on the way. Dan kami lihat memang ada taksi, jadi kami kembal lagi ke rumah," katanya.
Selain itu, dua hari sebelumnya, Steven, suaminya baru saja keluar dari Rumah Sakit Mitra Keluarga di Surabaya. Sedianya, Risa dan Steven mengikuti satu acara di Surabaya, namun suami terjangkit sakit demam berdarah, dan dirawat.
Menyandang predikat sebagai atlet internasional, dan wajah yang menawan, Risa memang sering dilibatkan dalam banyak acara. Jumat lalu, dia menggelar jumpa pers yang semula dijadwalkan bersama Menpora Roy Suryo. Lalu dia terbang dari Surabaya ke Jakarta, sedangkan Steven langsung ke Bandung.
Kemudian, setelah pulang ke rumah di Lembang, Sabtu siang, Risa hendak berangkat ke Bali, menghadiri undangan salah satu perusahaan consumer goods, Unileverfood. Ia akan tampil sebagai tokoh publik yang memberi tips berjuang, dan memberi motifasi kepada karyawan Unilever.
"Saya sempat ragu juga. Berangkat apa nggak ya. Soalnya suami masih capek, dia masih lemas karena trombositnya baru naik, tapi belum pulih betul," ujarnya.
"Saya ragu, karena trombositnya baru naik sedikit. Sempat ragu-ragu, karena aku juga baru pulang dari Myanmar persiapan pra-SEA Games. Kemudian, saya ragu, karena Jumat lalu dikabari lewat SMS oleh pihak Lion Air, mestinya berangkat jam 4 sore, tapi dimajukan jadi jam 12," kata Risa. Kemudian dia berinisiatif menepon pihak Lion Air memastikan jadwal keberangkatan.
"Eh, ternyata setelah sampai di bandara, diumumkan terjadi pengunduran penerbangan, karena pesawat delay. Kejadian-kejadian itu saja yang membuat saya ragu. Jadi dari pertama sudah ribet sih," katanya.
Risa berusaha profesional, tidak ingin mengecewakan pihak Unilever, selaku pengundang untuk acara hari Senin ini. Dia pun bertanya pada Steven, apakah bersedia ditinggal sendiri, ataukah ikut serta ke Bali. "Dia bilang, bosan di rumah, karena memang sudah beberapa hari di rumah sakit. Jadi akhirnya kami pergi."