Taufik Kiemas Minta Jokowi Jangan Dipaksa Jadi Capres
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tertinggi mendapatkan pemberitaan soal calon presiden RI. Namun, sesepuh PDI
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tertinggi mendapatkan pemberitaan soal calon presiden RI. Namun, sesepuh PDI Perjuangan Taufik Kiemas tidak sependapat jika Jokowi dicalonkan menjadi presiden RI.
"Kalau saya sama dengan jawab Pak Jokowi, dia kan bilang saya jangan dipaksalah, ngurus Jakarta dulu lah, jangan ninggalin tempat dululah, jangan ninggalin tempat dua kali," kata Taufik Kiemas di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Senin (15/4/2013).
Menurut Taufik Kiemas, calon presiden PDIP semuanya tergantung Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Namun, ia yakin calon presiden yang diusung PDIP dari kalangan anak muda. "Tapi pasti anak muda lah," tuturnya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo terus mencuri perhatian publik melalui pemberitaan di media. Hal itu dapat terlihat dari hasi riset media monitoring Februari-Maret 2013 yang diadakan Pol-Tracking Institute.
Pria yang akrab disapa Jokowi itu terus digadang-gadang sebagai calon kuat presiden RI 2014. "Meskipun sudah banyak nama yang dimunculkan dalam wacana capres, belum ada kandidat yang kuat diberitakan secara massif di media, kecuali Jokowi yang mulai menyedot perhatian media," kata Direktur Eksekutif Pol Tracking Institute Hanta Yudha dalam jumpa pers di Jakarta, Minggu (14/4/2013).
Pol-Tracking Institute diketahui melakukan riset media periode Februari-Maret 2013. Penelitian ini menggunakan metode purpose sampling 15 media yang terdiri dari 5 media cetak, 5 media online dan 5 media televisi.
Proses penyeleksian media didasarkan pada cakupan wilayah, rating online, berita di televisi serta kepemilikan media. Teknik pengumpulan data dengan menganalisa isi serta analisis sosiopolitik mengenai pemberitaan terkait tema berita partai politik dan calon presiden.
Hanta Yudha mengatakan dalam isu kandidat capres, Jokowi meraih nilai tertinggi dengan 86 berita jauh mengalahkan kontestang favorit yang bersiap di laga pilpres 2014. Selanjutnya disusul Prabowo (55 berita), Aburizal Bakrie (52), Hatta Rajasa (27) dan Mahfud MD (26).
Untuk itu, Hanta mengatakan momentum politik untuk memunculkan kandidat alternatif yang benar-benar baru selain Jokowi. "Ini untuk menambah menu 2014 bagi masyarakat," tukasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.