Laporan Wartawan Tribun Jakarta, Daniel Ngantung

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) atau Information and Communication Technology (ICT) memberi dampak positif bagi kesejahteraan hidup umat manusia, tak terkecuali masyarakat Indonesia.

Dampak tersebut tak lepas dari peran segelintir perempuan. Mereka berhasil memanfaatkan dan mengoptimalkan  teknologi secara konkrit seperti internet sebagai pendukung usaha atau bisnis mereka.

Selain itu, usaha mereka juga memberi  dampak positif bagi kesejahteraan orang-orang di sekitarnya.

Untuk mengapresiasi, Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menggelar  Kartini Next Generation Award 2013.

Acara yang juga didukung PT Telkom Indonesia, BNI syariah dan Majalah Noor itu dihelat di Hotel Bidakara, Senin (22/4/2013).

"Mengambil momen Hari Kartini, kami ingin memberikan kepada para Kartini masa kini yang suskes berkat optimalisasi teknonologi informasi. Kesuksesan mereka juga memberi dampak bagi banyak orang," ujar Pengarah Acara Ashwin Sasongko saat jumpa pers sebelum acara.

Acara ini telah dilakukan untuk kedua kalinya.

Tahap penyeleksian pemenang berlangsung sekitar dua bulan. Dimulai dengan pendaftaraan peserta, WNI berusia 20-40 tahun, secara online atau rekomendasi dari komunitas.

"Anggota komunitas biasanya  lebih peka siapa yang paling berpengaruh di antara mereka," ujar Ketua Tim Acara dan penjurian Carlia Djajadisastra.

Dari 40 semifinalis yang tersebar hampir di seluruh Indonesia, bahkan mancanegera seperti Malaysia, Jerman, dan AS, disaring lagi menjadi 12 finalis.

Penghargaan terbagi ke dalam empat kategori yaitu Inspiring Women in ICT for Education, Enterpreneur, Media Creative, dan Community Development.

Selain tropi, pemenang juga berhak mendapatkan uang dalam bentuk tabungan.

Nama pemenang baru akan  diumumkan setelah jumpa pers. Rencananya,  penghargaan akan diberikan langsung oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring dan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalia Sari Gumelar.