Prita Mulyasari Jadi Caleg Bermodal Doa
Prita Mulyasari (36) sudah bertekad penuh maju sebagai calon legislatif (caleg) di DPR, pada pemilu 2014.
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Prita Mulyasari (36) sudah bertekad penuh maju sebagai calon legislatif (caleg) di DPR, pada pemilu 2014. Meski, ia hanya bermodalkan doa dan dukungan keluarga.
"Saya sudah bicara pada pengurus PDIP. Saya tidak punya modal uang untuk jadi caleg, karena saya dan suami hanya pegawai swasta," ucapnya ketika ditemui Warta Kota (Tribunnews.com Network) di rumahnya di Jalan Kucica III Blok JG8 No 3, Bintaro Sektor IX, Kota Tangerang Selatan, Rabu (24/4/2013).
Apalagi, lanjut Prita, tiga orang buah hatinya masih kecil-kecil dan membutuhkan biaya besar dalam mengurusnya.
"Soal biaya kampanye, saya tidak tahu, karena saya memang tidak ada," ujarnya.
Menurut Prita, pencalegan dirinya untuk dapil 3 Banten yang meliputi wilayah Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan, murni karena tawaran dari PDIP. Karena itu, dia tidak menyiapkan soal biaya politik.
"Saya sudah kenal beberapa kader PDIP, misalnya Ibu Ribka Tjiptaning (Ketua DPD PDIP Banten). Ibu Ribka beberapa bulan lalu mengajak saya bergabung di PDIP," ungkapnya.
Tawaran menjadi anggota DPR melalui Pemilu Legislatif 2014, kata Prita, sangat menggodanya. Karena itu, ia butuh waktu yang cukup lama untuk menyatakan bersedia.
"Saya mesti konsultasi dulu dengan suami dan anak-anak," cetusnya.
Setelah mendapat restu dari suaminya, Andri Nugroho (33), dan ketiga anaknya, Khairan Ananta (6), Ranarya Puandita (5), dan Syarif Fawghon (2), pada Februari 2013 Prita akhirnya resmi mundur dari kantornya, Bank Sinarmas, dengan posisi sebagai Contact Center Development Departement Head.
"Saya sudah bekerja di bank di Roxy Square, selama tujuh tahun," jelasnya.
Karena itu, ketika ditanyakan modalnya untuk maju sebagai caleg, Prita dengan enteng menyatakan, hanya doa dan dukungan keluarga.
"Uang dari mana? Sekarang yang mencari uang hanya suami yang bekerja di Adira Insurance. Sementara, saya sekarang jadi ibu rumah tangga, sambil menunggu proses pencalegan disetujui KPU hingga menjadi DCT (daftar caleg tetap)," paparnya.
Prita menyatakan sangat miris melihat biaya politik yang sangat besar untuk menjadi anggota Dewan di Indonesia.
"Informasinya minimal Rp 500 juta untuk jadi anggota DPR. Pasti kalau sudah jadi, akan berusaha untuk mengembalikan uang itu," paparnya.
Prita mengaku belum memikirkan model kampanye seperti apa yang hendak dilakukan. Bahkan, dia juga tidak tahu apakah akan membuat spanduk atau baliho seperti caleg lain.