Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PBB Siapkan Pengganti Susno Duadji Jika Dieksekusi

Ketua Majelis Syuro Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra, nampaknya kini bersikap realistis atas proses hukum

Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in PBB Siapkan Pengganti Susno Duadji Jika Dieksekusi
TRIBUN/DANY PERMANA
Ketua Dewan Syuro PBB Yusril Ihza Mahendra (kiri) berjabat tangan dengan mantan Kabareskrim Komjen Pol (Purn) Susno Duadji (kanan) disaksikan Ketua Umum Partai Bulan Bintang MS Kaban (tengah) usai melakukan pertemuan di Kantor Yusril, Jakarta, Jumat (5/4/2013). Susno yang telah menjadi anggota PBB tersebut kini mulai berpartisipasi dalam aktivitas PBB. TRIBUNNEWS/DANY PERMANA 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Ketua Majelis Syuro Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra, nampaknya kini bersikap realistis atas proses hukum yang terjadi pada calon legislatifnya, Susno Duadji.

Jika memang kejaksaan akhirnya mengeksekusi Susno, Yusril mengatakan akan mengganti Susno dari Daftar Calon Anggota Legislatif Sementara (DCS).

"Kita lihat perkembangannya menjelang akhir. Calon kita banyak sekali. Ini kan masih calon sementara.  Kalau misalnya beliau diekskusi paksa, apa boleh buat. Kita rasional sajalah," ujar Yusril kepada Tribunnews, Jakarta, Selasa (30/4/2013).

Suso Duadji sendiri merupakan Caleg PBB nomor urut satu dari Dapil  Jawa Barat I. Menurut Yusril, Susno pasti melenggang ke Senayan dengan mulus.

Inilah yang membuat ditakutkan pesaing atau partai lain. Maka, eksekusi Susno akan dipaksakan supaya Susno atau PBB tidak menang di Dapil tersebut.

"Partai lain itu lagi dagdigdug.  Ciut di Bandung (berhadapan dengan Susno)," kata Yusril.

Sementara itu, munculnya Susno Duadji ke publik melalui tayangan video di youtube, Yusril mendukung langkah purnawirawan jenderal bintang tiga itu.

Menurutnya, dengan tayangan tersebut, masayarakat bisa berpikir dan mendengar sendiri keterangan langsung dari Susno.

"Biarin saja dia bicara seperti itu. Publik juga harus mendegar sendiri. Sekarang kan sedang ada penggalangan opnini luar biasa. Kalau diterangkan seperti itu rakyat bisa mikir. Apalagi kasus ini mirip dengan kasus Tomy Soeharto," tukas Yusril.

Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas