Pengakuan Dua SPG Rokok yang Bertemu Uje di Kemang
Perasaan kaget sekaligus tidak percaya diungkapkan Agnes (23) dan Dea (23) saat mendengar kabar bahwa Ustad Jeffry Al Buchory telah meninggal dunia
Editor: Ade Mayasanto
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Dwi Rizki
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perasaan kaget sekaligus tidak percaya diungkapkan Agnes (23) dan Dea (23) saat mendengar kabar bahwa Ustad Jeffry Al Buchory telah meninggal dunia. Diceritakannya, pertemuan pertama dan terakhir kalinya dengan sang ustad pada hari Kamis (24/4) malam sekitar pukul 23.00 WIB di Kafe daerah Kemang, Jakarta Selatan membuatnya semakin kagum dan cinta akan sosok kerendahan hati Ustad gaul itu.
"Pertemuan kami waktu itu sangat singkat, awalnya saya tidak sadar kalau orang yang membeli rokok dan mempersilahkan kami masuk setelah diusir satpam ke dalam kafe adalah sang ustad. Tapi begitu, saya dengar suaranya yang khas, saat beliau membagikan rokok kepada para satpam yang berjaga, baru saya tersadar kalau beliau itu adalah ustad Jeffry Al Buchory," ceritanya sambil terisak di samping makam Uje di TPU Karet Bivak, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Sebelum mengalami kecelakaan tunggal, Ustaz Jeffry Al Buchori minum kopi bersama adik dan teman-temannya di Kemang, Jakarta Selatan. Adik kandung Uje—sapaan akrab Jeffry Al Buchori—yakni Decky Fajar Siddiq, menuturkan, sekitar pukul 21.00 WIB kakaknya mengajaknya untuk minum kopi. Fajar awalnya menolak lantaran kondisi Uje belum terlalu sehat.
Uje beralasan, ia sudah beberapa hari tidak keluar rumah. Acara ngopi itu pun sekaligus untuk membahas rencana di bulan Ramadhan nanti bersama teman-temannya serta rencana syuting di Arab Saudi pada Mei nanti. Uje lalu mengendarai sepeda motor gede kesayangannya berpelat nomor B 3590 SGQ.
Di Kemang, Uje berkumpul bersama adik dan dua temannya yang sama-sama mengendarai motor. Sambil ngopi, mereka membahas berbagai hal mengenai rencana bulan Ramadhan nanti.
Yang membuat Decky Fajar tak akan lupa, ketika itu datang SPG penjual rokok. SPG menawarkan rokok. Melihat ada SPG rokok, Uje merasa iba, lalu membeli rokok dua bungkus. "Tapi beliau membayar seharga satu pack," ujar Decky Fajar.