17 Polisi Diperiksa Terkait Bentrok Musi Rawas
Tim investigasi Inspektorat Pengawasan Umum (Irwasum) dan Divisi Profesi dan Pengamanan
Penulis: Adi Suhendi
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Tim investigasi Inspektorat Pengawasan Umum (Irwasum) dan Divisi Profesi dan Pengamanan (Divpropam) Polri memeriksa 17 anggota Polri terkait bentrok warga dengan kepolisian di Musi Rawas, Sumatera Selatan yang mengakibatkan empat warga meninggal dunia.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar menjelaskan bahwa proses hukum terkait dugaan penyalahgunaan prosedur dalam kasus bentrokan pengunjuk rasa dengan kepolisian masih dalam proses pengumpulan alat bukti dan pemeriksaan saksi.
"Investigasi masih berjalan, sudah ada 17 anggota polisi yang diambil keterangannya. Saat ini masih dicari tahu prosesnya seperti apa. Apakah tindakan penggunaan senjata api itu tepat? Itu akan terus menjadi objek pemeriksaan.Jika terdapat hal-hal yg dianggap penyimpangan dari prosedur sangat dimungkinkan diantara mereka akan terkena sanksi," terang Boy di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (2/5/2013).
Sementara untuk uji balistik, saat ini tim Pusat Laboratorium Forensik dan Inafis masih berjalan untuk memastikan apakah peluru yang menerjang empat korban tewas tersebut berasal dari anggota kepolisian atau bukan.
"Belum ada (hasil), proses Labfor identifikasi dari inafis sedang berjalan dan berproses," katanya.
Seperti diketahui bentrokan terjadi antara warga yang berunjuk rasa dengan kepolisian di Musi Rawas, Sumatera Selatan. Awalnya sekitar 500 orang warga berkerumun dan memblokir jalan lintas Sumatera sehingga jalur yang menghubungkan antar provinsi di Sumatera tersebut lumpuh.
Kepolisian sebelumnya sudah menempuh jalur dialog dengan warga yang menuntut dimekerkannya wilayah Musi Rawas Utara (Muratara) menjadi wilayah tersendiri. Tatapi suasana menjadi tidak terkendali setelah warga yang membawa senjata tajam dan senjata api rakitan jenis kecepek melempari aparat kepolisian yang akan membubarkannya pada malam hari, Senin (29/4/2013). Akibatnya empat orang pengunjuk rasa tewas dan sejumlah lainnya luka-luka. Selain itu anggota kepolisian pun menjadi korban bentrokan tersebut dan dirawat di rumah sakit.