Ayo, Rayakan Hari Burung Migrasi Internasional
Tahukah Anda berapa banyak burung bermigrasi setiap tahun? Setidaknya ada 50 miliar individu burung.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tahukah Anda berapa banyak burung bermigrasi setiap tahun? Setidaknya ada 50 miliar individu burung.
Berbagai jenis burung bermigrasi, seperti elang, burung pantai, burung laut, melakukan perjalanan ribuan kilometer melintasi antar negara dan benua, demi mendapatkan makanan atau tempat beristirahat sementara.
Sayangnya, tekanan dari pertumbuhan manusia, urbanisasi yang cepat, polusi, perubahan iklim dan penggunaan daerah alami, seperti pantai, hutan menyebabkan para burung kehilangan habitatnya. Akibatnya beberapa jenis burung mengalami kepunahan.
World Migratory Bird Day yang diadakan pada 11-12 Mei 2013 dirayakan di lebih dari 65 negara, termasuk Indonesia. Kali ini kegiatan ini menyoroti pentingnya jaringan ekologi bagi kelangsungan hidup migran. Kolaborasi dan jaringan sangat penting untuk membangun konservasi, mengurangi ancaman pada burung migran dan kebutuhan kerjasama dengan dunia internasional.
“Kami sangat mendukung kegiatan World Migratory Bird Day yang dilakukan oleh kelompok pengamat burung dan taman nasional di berbagai lokasi di Indonesia,” ujar Kepala Sub Direktorat Pengawetan dan Pemanfaatan Jenis Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati Kementerian Kehutanan Agus SB Sutito dalam rilis yang diterima Tribunnews.com, Sabtu (11/5/2013).
Sebagai salah satu jalur burung migrasi di East Australasian Flyway, Indonesia merupakan lokasi penting secara internasional. “Oleh sebab itu, kerjasama internasional di sepanjang negara-negara yang dilaluinya menjadi sangat penting untuk melestarikan dan melindungi burung air migran dan habitatnya,“ tambah Agus yang juga menjabat focal point Kemitraan untuk Jalur Terbang Asia Timur –Australasia (East Asian-Australasian Flyway Partnership/EAAFP).
Beberapa contoh habitat penting bagi burung migran yaitu sepanjang pantai utara Sumatera; Waduk, tambak, pantai sepanjang Pesisir Jawa, Bali dan Lombok; Daerah mangrove dan rawa di Kalimantan maupun di Papua.
“Di Indonesia, terdapat 14 daerah digunakan untuk merayakan WMBD 2013. Dari kelompok pengamat burung hingga taman nasional meramaikan kegiatan ini. Kegiatan mereka memiliki pengaruh besar terhadap keberlangsungan burung-burung agar tetap bermigrasi setiap tahunnya.,” jelas Fransisca Noni, dari Burung Nusantara.
Kegiatan akan dilakukan di Sumatera dengan lokasi di Medan oleh Pilar Indonesia dan Biopalas, Universitas Sumatera Utara; Padang oleh Museum Zoologi, Universitas Andalas dan Pariaman Birdwatching; Palembang oleh Himpunan Mahasiswa Biologi Universitas Sriwijaya.
Di Jawa dengan lokasi di Surabaya oleh KSBL Pecuk, Peksia Himbio dan Kirik-kirik FKH Universitas Airlangga, “Srigunting” Universitas Negeri Surabaya; Yogyakarta oleh Paguyuban Pengamat Burung Jogja; Semarang oleh Pelatuk Biologi Universitas Negeri Semarang; Jakarta oleh KPB Nycticorax; dan Purwokerto oleh Biodiversity Society. Kalimantan dengan lokasi di Ketapang oleh Birding Society of Ketapang.Di Lombok dengan lokasi di Sekotong dan Gili Meno oleh Kelompok Pengamat Burung Kecial.
Di Bali dengan lokasi di Pulau Serangan oleh Minat Profesi Satwa Liar Rothschildi FKH Universitas Udayana. Dan di Papua oleh Taman Nasional Wasur.
Para aktivitis bidang burung ini akan melakukan kegiatan bersama pengamat burung yang berada di sekitar lokasi, mengajak masyarakat berpartisipasi dalam mengamati burung, membagikan stiker, melakukan kegiatan foto alam liar, dan berdiskusi.