Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kabalitbang Kemendikbud: Saya Mengundurkan Diri

Khairil mengakui dirinya memang memilih untuk mengundurkan diri sebagai bentuk tanggung jawab terhadap kekacauan penyelenggaraan Ujian Nasional 2013

Editor: Gusti Sawabi
zoom-in Kabalitbang Kemendikbud: Saya Mengundurkan Diri
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Sejumlah mahasiswa dari Front Perjuangan Rakyat menggelar unjuk rasa bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Kamis (2/5/2013). Dalam aksinya mereka menolak Ujian Nasional (UN), menuntut pemerintah mencabut Undang-Undang Pendidikan Tinggi, turunkan biaya pendidikan, demi mewujudkan pendidikan terjangkau dan berkualitas untuk seluruh rakyat Indonesia. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) 

Tribunnews.com, Jakarta - Setelah bungkam sejak kabar pengunduran dirinya beredar pada akhir pekan lalu, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Khairil Anwar Notodiputro, akhirnya buka suara.

Khairil mengakui bahwa dirinya memang memilih untuk mengundurkan diri sebagai bentuk tanggung jawab terhadap kekacauan penyelenggaraan Ujian Nasional (UN) 2013.

"Ini merupakan bentuk tanggung jawab kepada publik. Untuk itu, saya memilih mundur," kata Khairil di Jakarta, Sabtu (11/5/2013).

Sebelumnya, guru besar Institut Pertanian Bogor (IPB) ini sulit ditemui dan dihubungi. Bahkan saat didatangi ke kantornya pun yang bersangkutan tidak terlihat. Namun saat sore hari, dirinya kembali ke kantor dan mulai membalas pesan singkat yang dikirimkan kepadanya.

Ia juga menjelaskan meski telah meminta maaf terkait dengan kacau balaunya Ujian Nasional (UN) 2013 yang mengakibatkan penundaan di 11 provinsi, dirinya merasa hal tersebut tidak cukup sehingga pengunduran dirinya merupakan langkah yang akhirnya dipilih sebagai bentuk tanggung jawab.

"Saya juga sudah mengawal UN yang selanjutnya. Baik SMP maupun SD dan semuanya lancar," ujar Khairil.

Pengajuan untuk mundur dari jabatannya ini sebenarnya sudah muncul sejak PT Ghalia Indonesia Printing terbukti gagal dalam melakukan tugasnya mendistribusikan soal UN sehingga kemudian UN di 11 provinsi harus ditunda. Namun akhirnya pengunduran diri secara tertulisnya baru direalisasikan pada tanggal 3 Mei.

Berita Rekomendasi

"Saya sudah terpikir untuk mundur. Saya nyatakan dulu lisan pada pak menteri. Baru saya berikan surat tertulis," ungkap Khairil.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas