Protes Sikap Franz Magnis, Dipo Alam Kerdilkan Dirinya Sendiri
silahkan saling mengkritik. Karena kritik itulah yang akan membuat bangsa ini menjadi maju dan besar
Penulis: Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi I DPR TB Hasanuddin menilai pernyataan Sekretaris Kabinet Dipo Alam soal protes rohaniawan Romo Franz Magnis Suseno tak tepat dan sangat kerdil dilakukan seorang pejabat negara.
Di Twitter, akun @dipoalam49 milik Dipo, Seskab ini menilai surat terbuka Franz Magnis Suseno kepada Appeal of Conscience Foundation (ACF) lembaga yang akan memberikan penghargaan World Stateman Award kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tak akurat. Dia misalnya berkicau, "Masalah khilafiyah antar umat Islam di Indonesia begitu banyak, jangan dibesarkan oleh yang non-Muslim, seolah simpati minoritas diabaikan."
Twit Dipo soal polemik pemberian penghargaan bergengsi ini pada SBY dilakukan sejak Selasa 21 Mei 2013 lalu. Twit terakhirnya adalah tiga jam lalu. Ada sekitar 12 kicauan Dipo di media sosial tentang topik ini.
Twit yang paling banyak dibicarakan adalah ketika Dipo menegaskan, "Umaro, ulama dan umat Islam di Indonesia secara umum sudah baik, mari lihat kedepan, tidak baik pimpinannya dicerca oleh yang non-muslim FMS."
"Saya tak setuju dengan kicauan itu. Sepertinya menjadi kerdil," tegas Ketua DPP PDI-Perjuangan ini kepada Tribunnews.com, Jumat (24/5/2013).
Menurut TB Hasanuddin, silahkan saling mengkritik. Karena kritik itulah yang akan membuat bangsa ini menjadi maju dan besar. Dan kritik itu harus berdasarkan logika dan fakta.
Namun, kritik harus tetap dalam bingkai kehidupan bangsa dan negara. Yang tak jauh lebih penting adalah kritik harus dijiwai atas semangat pluralisme dan jangan menyerang urusan pribadi apalagi SARA.
"Romo Magnis kan bicara fakta. SBY memang tak pernah intervensi dalam urusan intoleransi. Sepertinya semacam pembiaran, masa harus dapat penghargaan," ucapnya.