Wasekjen PKS: Soal FMS Dipo Alam Wajar, Tapi Tidak Etis
Mahfudz Siddiq Wasekjen Partai Keadilan Sejahtera (PKS), menilai wajar komentar Sekretaris Kabinet Dipo Alam yang mengatakan
Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews, Eri Komar Sinaga
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Mahfudz Siddiq Wasekjen Partai Keadilan Sejahtera (PKS), menilai wajar komentar Sekretaris Kabinet Dipo Alam yang mengatakan dalam twitternya agar Romo Frans Magniz Suseno tidak mengomentari pemimpin berlatar Islam.
Menurut Mahfudz, sebagai bawahan SBY, Dipo memang wajar melontarkan kalimat yang sedikit berbau SARA tersebut. "Wajar lah Dipo, dia harus bela presiden. Dipo itu seskab pantes dia bela presiden," ujar Mahfudz di Hotel Bidarakarya, Jakarta, Sabtu (25/5/2013).
Walau demikian, Mahfudz menyangkan komentar Dipo yang memuat unsur SARA. Menurutnya, tindakan Dipo tersebut tidak etis dan menunjukkan kalau dia kalap dalam membela SBY.
"Tapi kalau nyebut sara lah, nggak etis juga. Membela tapi kalap. Ini kaya orang nggak yakin sehingga terganggu kritik orang," kata Mahfudz.
Sebelumnya, Dipo dalam akun twitternya @Dipoalam49 menulis status 'Umaro, Ulama Umat Islam di Indonesia secara umum sudah baik, mari liat kedepan, tidak baik pimpinanannya dicerca oleh yang non-muslim FMS.
FMS adalah Romo Frans Magnis Suseno yang melayangkan protes ke LSM di Amerika karena akan memberikan gelar negarawan kepada Presiden SBY.