Demokrat Jeblok di Survei, Loyalis Anas Minta SBY Mundur
Politisi Partai Demokrat Carrel Ticualu meminta Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mundur
Penulis: Ferdinand Waskita
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi Partai Demokrat Carrel Ticualu meminta Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mundur dari jabatannya. Hal itu berkaca dari hasil Survei Centre for Strategic and Internasional Studies (CSIS) mengenai dukungan publik terhadap Partai Demokrat.
"Kalau berdasarkan hasil CSIS, PD harus minta SBY segera mundur dari jabatan ketum karena dianggap engga mampu mengangkat elektabilitas partai," kata Carel ketika dihubungi, Senin (27/5/2013).
Survei Centre for Strategic and Internasional Studies (CSIS) yang diumumkan di Jakarta, Minggu (26/5/2013), menunjukkan elektabilitas atau tingkat dukungan publik terhadap Partai Demokrat justru menurun setelah jabatan ketua umum Demokrat diambilalih oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Padahal alasan diturunkannya Anas dari kursi ketua umum Demokrat beberapa bulan lalu karena elektabilitas partai turun terus maka diadakan KLB Demokrat.
Hasil survei CSIS itu memperlihatkan elektabilitas Demokrat melorot di urutan ke empat dengan angka 7,1 persen. Padahal, hasil survei CSIS ketika Anas masih menjabat di Juli 2012, elektabilitas Demokrat masih 11,1 persen.
Carel meminta Demokrat harus menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) kembalu untuk mencari ketua umum baru. "Ini menyikapi terus turunnya elektabilitas PD," kata Pengacara Anas Urbaningrum itu.
Ia juga menilai Demokrat harus masuk ke dalam Museum Rekor Indonesia. "Karena
PD satu-satunya partai politik di dunia ini yang ketum dan sekjennya, bapa dan anak," tuturnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.