Penelepon Misterius Minta Desmond Hadiri Pertemuan
Politisi Partai Gerindra ini menegaskan hadir dalam pertemuan itu sebatas kumpul bareng
Penulis: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR RI, Desmon J Mahesa, mengakui hadir dalam pertemuan di Restoran Basara, Jakarta.
Pertemuan yang disebut-sebut ihwal membicarakan suap kepada 4 anggota Banggar DPR dalam kasus proyek simulator SIM, termasuk Desmon.
"Saya sebenarnya hadir disitu tapi tidak ikut pertemuan. Saya ikut makan tapi tidak terima apa-apa," kata Desmon di gedung DPR Jakarta, Rabu (29/5/2013).
Politisi Partai Gerindra ini menegaskan hadir dalam pertemuan itu sebatas kumpul bareng dengan rekannya sesama anggota Dewan Herman Heri.
"Di tengah jalan saya tidak ada niat ke sana tapi ditelepon seseorang," kata Desmon.
Siapa yang menelepon misterius itu, Desmon tidak tahu. "Tidak tahu," kata bekas aktivis tahun 98 ini.
Desmon masih mengingat di tempat itu ada Irjen Djoko Susilo yang kini ditetapkan tersangka kasus simulator SIM.
"Saya tidak ngerti kenapa ditelepon hadir di situ. Saya disitu hadir makan saja dan tidak ikut pembicaraan mereka," kata dia.
Dia heran kenapa namanya disebut ikut menerima suap dalam kasus itu. "Katanya uang dibagikan di Plasa Senayan, saya kan tidak hadir di situ. Kalau restoran Basara dengan Plasa Senayan kan jauh," kata Desmon.
Di Persidangan Tipikor Jakarta, kemarin, ketua panitia lelang simulator AKBP Teddy Rusmawan mengaku diperintahkan Kakorlantas Mabes Polri Irjen Djoko Susilo menyerahkan uang kepada oknum anggota Badan Anggaran DPR yakni Bambang Soesatyo, Desmond J Mahesa, Herman Heri dan Aziz Syamsuddin. Ini terkait kasus korupsi pengadaan simulator SIM. Uang sebanyak Rp 4 miliar itu disebut diserahkan dalam empat kardus berisi uang di Plasa Senayan Jakarta.