Tito Kei Ditembak, Polisi Minta Masyarakat Tidak Panik
Terkait aksi penembakan terhadap Tito Kei, polisi meminta masyarakat agar tidak resah dan takut
Penulis: Theresia Felisiani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terkait aksi penembakan terhadap Franciskus Refra alias Tito Kei (41), polisi meminta masyarakat agar tidak resah dan takut dalam menjalankan aktivitasnya.
"Masyarakat jangan galau dan paranoid, biasa saja dalam beraktivitas," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, Senin (3/6/2013) di Mapolda Metro Jaya.
Rikwanto mengatakan aksi koboi penembakan Tito Kei bisa terjadi dimana saja, kapan saja dan pada siapa saja. Dan di setiap kali aksi kejadian pasti ada motif yang melatar belakangi.
"Satu tahun laporan kejahatan yang masuk ke Polda Metro ada 50.000 kasus, 60-70 persen diantaranya terungkap. Jadi masyarakat silakan beraktifitas seperti biasa," tutur Rikwanto.
Rikwanto juga menambahkan untuk langkah antisipasi, pihaknya mulai dari Polsek maupun Polres tetep diperintahkan untuk terus menggiatkan operasi rutin agar masyarakat tetap merasa aman.
Franciskus Refra alias Tito Kei (41) meninggalkan seorang istri, Ny Merlin. Anak mereka ada empat orang, si sulung Erlan Daniel Refra (11 tahun, kelas 5 SD), Frank Refra, Alexandra Refra, dan Frans Cheska Refra.
Tito Kei kelahiran Desa Tutren, Kecamatan Kei Besar, Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi Maluku, 2 April 1971.