Kenaikan Harga BBM Akan Menambah Angka Kemiskinan
Mantan Aktivitis 98, Ubaidillah Badrun menilai dengan rencana pemerintah untuk menaikkan harga Bahan Bakar Minyak
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Aktivitis 98, Ubaidillah Badrun menilai dengan rencana pemerintah untuk menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) akan menimbulkan kerugian perekonomian nasional. Tak hanya itu, kenaikkan harga BBM secara psikologis akan menambah angka kemiskinan di Indonesia.
"Kenaikkan harga BBM berpotensi meningkatkan jumlah orang miskin secara nasional," kata Ubaidillah dalam diskusi 'Aktivis 98 Menolak Kebijakan Rezim Malas Menaikkan Harga BBM Bersubsidi' di Jakarta, Selasa (11/6/2013).
Ubai menuturkan, kebijakan untuk menaikkan harga BBM bersubsidi adalah domain pemerintah. Namun, menurutnya bukan berarti pemerintah bisa seenaknya menentukan kebijakan harga BBM bersubsidi.
"Pemerintah tidak peduli bahwa dampak kenaikan harga BBM bersubsidi berdampak memberatkan ekonomi masyarakat, salah satunya adalah kenaikan harga bahan pokok," ujarnya.
Seperti diketahui, pemerintah berencana menaikkan harga BBM bersubsidi. Nantinya, premium akan dinaikkan Rp 2.000 dari Rp 4.500 menjadi Rp 6.500 per liter. Sedangkan solar direncanakan naik Rp 1.000 dari Rp 4.500 menjadi Rp 5.500 per liter.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.