Jadi Kapolda Jabar, Suhardi Alius Terima SMS Sejak Tengah Malam
Suhardi tidak pernah menyangka sama sekali akan dipercaya menjadi Kapolda Jawa Barat
Penulis: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Polisi Suhardi Alius dipromosikan menduduki jabatan baru. Hari ini, ia akan dilantik Kapolri menggantikan Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Tubagus Anis Angkawijaya yang dimutasi menjadi Kepala Divisi Teknologi Informasi Mabes Polri.
Suhardi tidak pernah menyangka sama sekali akan dipercaya menjadi Kapolda Jawa Barat. Ditemui di ruang kerjanya, Suhardi bercerita saat Telegram Rahasia Kapolri yang memuat namanya menjadi Kapolda turun, Jumat (7/6/2013), dia saat itu tertidur. Maklum saja telegram rahasia yang berisi mutasi 76 perwira polisi itu turun tengah malam.
"TR (Telegram Rahasia)-nya keluar Jumat malam sekitar pukul 24.00 WIB, dan juga ke Polda-Polda disampaikan. Saya mendapatkan informasi dari SMS anggota, dan baru terbaca pagi habis salat subuh," kata Suhardi saat berbincang dengan Tribunnews.com, Selasa (11/6/2013).
Ia pun sempat kaget, karena telepon selulernya dipenuhi SMS dari berbagai kalangan termasuk wartawan yang biasa meliput di Mabes Polri mengucapkan selamat kepada jenderal polisi bintang dua ini.
"Itu banyak banget SMS. Handphone saya kan keranjang sampah semua masuk, ada berapa ratus tuh (SMS) masuk, padahal biasanya hanya kejadian penting di seluruh Indonesia, itu saja," ungkapnya.
Ia tidak serta-merta percaya dengan kabar promosi menjadi Kapolda Jawa Barat. Lantas ia pun mengonfirmasi, setelah dilihat nomor telegram dan sebagainya baru dia yakin.
"Kalau disebutkan nomornya dan sebagainya, kan saya konfirmasi dulu, sudah cek ternyata benar. Ini kan pengabdian," ujarnya.
Pergantian jabatan di lingkungan Polri menurutnya sesuatu yang wajar dalam rangka tour of duty dan tour of area. Sehingga dirinya tidak memandang bahwa jabatan baru yang akan diembannya sebagai sesuatu yang harus disambut secara berlebihan.
"Ini biasa, kita harus menjalaninya, sesuatu yang berat harus kita jalani," ucapnya.
Ia pun menyikapi jabatan barunya dengan tawadu, karena amanah yang besar bukan berati dirinya akan senang-senang, tetapi harus dipandang sebagai sebuah tantangan.
"Kita tidak ada euforia, tidak boleh, justru harus bisa tawadu, apa sih yang diterima, ini kan juga tantangan, bukan berarti dapat jabatan baru kita senang-senang kan? Itu tantangan juga, belum tentu kita bisa berhasil bila tidak bersungguh-sungguh melaksanakannya," ungkapnya.
Ia pun mengungkapkan jabatan baru merupakan cobaan, sehingga dirinya harus bisa menjalankan amanah tersebut sebaik-baiknya dengan dibantu orang-orang yang ada di Polda Jawa Barat nantinya.
Ia mengatakan, bahwa segala sesuatu yang didapatnya harus dijalani sebaik-baiknya dan bersyukur dengan apa yang diperoleh. Ia pun mengingatkan bersyukur sangat penting seperti yang tertuang dalam AlQuran surat Ibrahim ayat 14 yang juga dilafalkan Suhardi.
"Kita harus bersyukur. Kan jelas, jika kamu bersyukur pasti akan Kutambah nikmat-Ku untukmu, dan bila kamu kufur, maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih," ungkapnya.
Suhardi enggan berbicara terlebih dahulu tentang apa yang akan diperbuatnya di Jawa Barat sebelum dilakukan Serah Terima Jabatan (Sertijab) yang akan dilangsungkan pagi ini, Rabu (12/6). Menurutnya kurang etis bila dirinya sudah berbicara sebelum adanya Sertijab.
"Kita tidak boleh mendahului dulu, kalau saya berstatement saat ini berarti mendahului, itu tidak pas," ujarnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.