Massa Lempari Petugas dengan Bom Molotov
Massa aksi penolakan rencana kenaikan harga BBM di depan Gedung DPR RI melemparkan bom molotov ke arah barisan
Penulis: Bahri Kurniawan
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Massa aksi penolakan rencana kenaikan harga BBM di depan Gedung DPR RI melemparkan bom molotov ke arah barisan petugas yang berjaga dari balik gerbang gedung DPR RI.
Pantauan Tribunnews.com situasi mulai memanas setelah polisi mengimbau massa untuk membubarkan diri.
Diberitakan sebelumnya Petugas kepolisian menyerukan massa aksi yang masih bertahan di depan Gedung DPR RI untuk membubarkan diri karena sudah melewati batas waktu yang diperbolehkan untuk menggelar aksi.
"Kami hargai perjuangan rekan-rekan sekalian. Namun kita juga harus harga aturan UU, saat ini sudah pukul 18.30, sudah melewati batas waktu yang diperbolehkan," ujar seorang petugas kepolisian dari mobil komando.
Namun, massa demonstran menolak untuk membubarkan diri dan memilih untuk menunggu hasil keputusan sidang paripurna.
"Kami mohon ijin bapak polisi untuk menunggu hasil dari orang-orang didalam yang katanya wakil kami yang tengah memutuskan nasib kami," ujar orator dari kelompok buruh.
Sementara itu barisan polisi serta kendaraan pengamanan seperti water cannon tampak dalam posisi siap sedia.
Pasukan berkuda juga tampak bersiap di belakang gerbang untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.