Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hatta Rajasa Bantah Dana BLSM Baru Tersalurkan Rp 19 Miliar

Sebelumnya data real time PT Pos Indonesia menunjukkan angka yang berbeda

Penulis: Wahyu Aji
zoom-in Hatta Rajasa Bantah Dana BLSM Baru Tersalurkan Rp 19 Miliar
TRIBUNNEWS.COM/WAHYU AJI
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa akan menyerahkan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) di Kantor Pos Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (25/6/2013) pagi. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa membantah jika penyaluran dana Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM/Balsem) masih minim dan baru mencapai Rp 19 miliar. Sebelumnya data real time PT Pos Indonesia menunjukkan angka yang berbeda.

"Tidak betul baru tersalurkan Rp 19 miliar yang beredar di media, itu mungkin datanya kurang akurat," katanya usai meninjau langsung pembagian BLSM di Kantor Pos kramat Jati Jakarta, Selasa (25/6/2013).

Menurutnya, hal tersebut terjadi lantaran kesalahan data base. Namun dirinya memastikan kesalahan itu tidak banyak terjadi.

"Data ini selalu diperbaharui 3 tahun, jadi kalau rezeki bertambah meningkat tidak dapat lagi," lanjutnya.

Sebelumnya, angka Rp 19 miliar tercatat sampai Senin (25/6/2013) sore. Sampai pada pukul 08.55 WIB di Selasa (25/6/2013), terlihat 99,53% dana Balsem belum terserap. Dalam data, sebanyak 72.957 rumah tangga sasaran (RTS) yang baru menerima BLSM. Sedangkan sisanya sebanyak 15.457.940 belum menerima.

Adapun total dana yang telah dikucurkan ke penerima Balsem sampai pagi tadi mencapai Rp 21,8 miliar. Dikatakan Hatta, penyaluran dana BLSM sejak Sabtu kemarin sudah sangat besar.

Berita Rekomendasi

"Penyaluran dana BLSM sejak Sabtu kemarin sangat besar, kartu yang diterima akhir bulan ini sebanyak 15,5 juta kartu juga sudah selesai semua," katanya.

Selain yang belum mendapatkan kartu BLSM, musyawarah tersebut juga membahas masyarakat yang sebenarnya tidak berhak mendapatkan BLSM, namun masih mendapatkan BLSM. Untuk itu masyarakat yang sebenarnya mampu dan tidak berhak maka masyarakat tersebut dihimbau untuk mengmbalikan kartu BLSM.

"Di musyawarah desa untuk orang yang mengembalikan kartu BLSM nya lalu disalurkan ke yang berhak. Setelah itu baru di revisi," ujarnya.

Untuk kelancaran pembagian BLSM ada tim pemantau dari tiap-tiap kementerian, ada juga satgas di setiap daerah.

"Secara real time data-data masuk terus dalam data informasi kita. Termasuk pengaduan-pengaduan dan saran- saran dari seluruh masyarakat juga direspons," kata Hatta.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas