'Densus Anti-Teros Harus Turun Temukan 250 Dinamit yang Hilang'
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Marzuki Alie meminta Kepolisian menurunkan Detasemen Khusus atau Densus 88
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Marzuki Alie meminta Kepolisian menurunkan Detasemen Khusus atau Densus 88 sebagai satuan khusus Polri untuk penanggulangan teroris untuk menemukan 250 batang dinamit yang hilang di sekitar Bogor Jawa Barat, Kamis (27/6/2013), pagi.
Menurut Marzuki, Densus harus bekerja cepat agar hilangnya ratusan dinamit ini tidak menimbulkan persoalan baru dan disalahgunakan untuk kegiatan teror.
"Kepolisian khususnya anti teror harus bekerja cepat. Jangan sampai menimbulkan masalah karena disalahgunakan untuk kegiatan teror," ungkap Marzuki kepada Tribunnews.com, saat dikonfirmasi, Kamis (27/6/2013).
Selain itu, dia tegaskan, perlu dilakukan penyelidikan dan penelusuran intens kepada semua pihak yang terkait hilangnya 250 dinamit. "Ditelusuri, kenapa bisa hilang barang yang sangat sensitif tersebut. Biasanya pengamanan berlapis termasuk kuncinya tidak bisa dibuka sendiri," tegas dia.
Kata Marzuki pula, peningkatan pengamanan sesuai standar perlu dilakuakn di sejumlah wilayah strategis, termasuk Istana Bogor, pasca-hilangnya 250 dinamit.
"Setiap wilayah strategis harusnya mendapat pengamanan standard Protap itu sudah standard," jelasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.