Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dinamit Dikhawatirkan Jatuh ke Tangan Teroris

Wakil Ketua Komisi I DPR TB Hasanuddin mengkritik kepolisian terkait hilangnya 250 dinamit. Kepolisian menyatakan masyarakat

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Dinamit Dikhawatirkan Jatuh ke Tangan Teroris
mik-news.tk
TB Hasanuddin 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi I DPR TB Hasanuddin mengkritik kepolisian terkait hilangnya 250 dinamit. Kepolisian menyatakan masyarakat tidak perlu panik atas hilangnya dinamit tersebut.

"Saya kurang pas, seorang pejabat itu bahasnya tanpa meledak, kalau dinamit memang mudah peledak disetrum. Pemicunya kalau diganti yang lain bisa," kata Hasanuddin di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (28/6/2013).

Ia mengatakan pengawalan saat membawa dinamit tersebut harus ketat. Sebab, gesekan dan panas bisa memicu meledaknya dinamit tersebut.

"TNT itu sifatnya, ini sangat rawan sekali dan itu harus dengan tertutup bahkan prosedur bak tertutup itu disegel, ketentuan cara membawanya," kata politisi PDIP itu.

Komisi I akan berkoordinasi dengan Komisi VI untuk memanggil direksi PT MNK. Sebab, perusahaan pembuat dinamit itu merupakan BUMN. "Ini prosedurnya gimana, termasuk penggudangan bagaimana bisa lolos," katanya.

Hasanuddin mengkhawatirkan dinamit tersebut jatuh ke tangan teroris. Apalagi keberadaan dinamit tidak bisa dilacak dengan metal detector. "Teroris tinggal cari pemicunya, handphone, jam weker atau manual," tuturnya.

Sebelumnya, sebanyak 250 dinamit hilang dalam perjalanan dari Subang ke Bogor, Jawa Barat. Hilangnya bahan peledak tersebut dimulai dengan diangkutnya amonium nitrat sebanyak 30 ribu kilogram, dinamit 2 000 kilogram, dan detonator listrik 4 000 biji dari gudang PT Multi Nitroma Kimia (PT MNK) dari Subang Jawa Barat ke gudang PT Batu Sarana Persada (PT BSP) yang berada di Bogor, Jawa Barat, Rabu (26/6/2013) sekitar pukul 14.00 WIB.

Berita Rekomendasi

Ternyata bahan peledak tersebut tidak langsung dibawa ke Bogor, tetapi truk terlebih dahulu membawa bahan peledak ke Gudang PT MNK di Marunda, Jakarta Utara. Pengangkutan bahan peledak dari Subang dilakukan dua kali ke Marunda, dua truk lebih dahulu berangkat ke Marunda, kemudian baru dua truk lagi berangkat ke Maunda. Setelah semua berkumpul di Marunda kemudian empat truk pengangkut bahan peledak tersebut berangkat ke Bogor melalui jalur tol Jagorawi secara konvoi.

Tags:
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas