Titik Api di Riau Tinggal Satu
Berdasarkan pantauan satelit NOAA 18, Sabtu (29/6/2012) hanya ada satu titik api di Riau, yakni di Kabupaten Bengkalis.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berdasarkan pantauan satelit NOAA 18, Sabtu (29/6/2012) hanya ada satu titik api di Riau, yakni di Kabupaten Bengkalis.
Meski begitu, operasi pemadaman kebakaran hutan dan bencana asap tetap terus dilakukan.
Menurut Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), hujan buatan dilakukan dengan tiga kali penyemaian.
Penyemaian pertama dilakukan menggunakan pesawat Cassa pada pukul 11.01-12.44, dengan bahan semai sebanyak 600 kilogram NaCl di daerah Kabupaten Siak dan bagian selatan Kabupaten Bengkalis.
Penyemaian kedua dilakukan menggunakan pesawat Cassa pukul 13.48-15.47, dengan bahan semai sebanyak 700 kilogram NaCl di daerah Kabupaten Pelalawan dan Kabupaten Kampar.
Penyemaian ketiga dengan pesawat Hercules pukul 14.48-16.56, dengan bahan semai 2.700 kilogram NaCl di daerah Kabupaten Bengkalis, Dumai, Siak, dan Kampar.
"Pada pukul 14.30-15.30 WIB, hujan turun di Dumai dan Bengkalis," ujar Sutopo lewat rilis yang diterima Tribunnews.com.
Pemadaman melalui water bombing menggunakan helikopter dua Bolco, lanjutnya, dilakukan di Tanah Putih, Kabupaten Rokan Hilir.
Rencananya, dalam 1-10 hari, akan tiba dua helikopter Kamov buatan Rusia yang mampu membawa 5.000 liter air sekali terbang. Sedangkan helicopter Bolco hanya mampu membawa 500 liter air.
Juga, bakal datang satu pesawat fixed wing BE-200 di Pekanbaru untuk operasi pemadaman udara. Helikopter dan pesawat ini dirancang khusus untuk pengeboman air dari udara.
BNPB menyewa helikopter dan pesawat ini untuk mengantisipasi kebakaran di tempat lain di Indonesia, mengingat puncak bencana asap umumnya terjadi pada Agustus-Oktober.
Satgas Pasukan Reaksi Cepat, pun melakukan patroli pencegahan pembakaran, serta melanjutkan operasi pemadaman dengan mengerahkan 15 SSK di seluruh Riau.
Upaya sosialisasi pencegahan pembakaran di wilayah Inhil, Dumai, dan Bengkalis melibatkan 1.138 orang dari unsur masyarakat, 90 satpol PP, dan 29 orang dari Manggala Agni. (*)