TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Hanura menetapkan pasangan Wiranto-Hary Tanoesudibjo sebagai calon presiden-wakil presiden di Pemilu 2014.

Hal itu mendapat tanggapan dari mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD. Ia menilai, duet Wiranto-Hary Tanoe memberi rakyat peluang untuk memilih pemimpin yang lebih baik.

"Menurut saya, Wiranto dan HT punya kapasitas untuk menjadi alternatif di tengah rontoknya demokrasi substantial. Biarlah rakyat disodori banyak pilihan," ujar Mahfud ketika dihubungi wartawan, Selasa (2/7/2013).

Deklarasi Wiranto-Hary Tanoe, papar Mahfud, merupakan langkah bagus, karena semakin menguatkan keyakinan publik terkait demokrasi.

Secara umum menurut Mahfud, indeks persepsi demokrasi Indonesia naik, dan secara prosedural demokrasi Indonesia membaik. Meski, secara substansial belum memuaskan.

"Deklarasi Wiranto-HT menjadi bukti, bahwa siapa pun sekarang boleh menggunakan haknya mencalonkan diri sebagai presiden dan wapres," ulasnya.

Sementara, pengamat politik asal LIPI Siti Zuhro mengatakan, pasangan tersebut dapat meraup suara anak muda.

Apalagi, kata Siti, saat ini Hary telah memiliki basis dan wadah dari komunitas muda. Jumlah pemilih muda berusia 17-23 tahun sekitar 32 persen dari jumlah pemilih muda.

"HT kuat di pemilih muda, dan memiliki peluang untuk menyapu pemilih muda dan pemula di 2014 nanti," papar Siti.

Siti menuturkan, langkah deklarasi capres dan cawapres Hanura akan mendorong partai-partai lain melakukan hal sama.  

Namun, Hanura juga harus melihat survei yang telah dikeluarkan sejumlah lembaga-lembaga survei, mengenai peluang mereka di pilihan legislatif (Pileg).

Semestinya, Siti menilai, Hanura berkonsentrasi untuk pileg. Karena, itu yang akan sangat menentukan bisa atau tidak mereka memajukan capres dan cawapres.

"Hanura harus bisa menyuarakan program-program untuk masyarakat," cetusnya. (*)