TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai politik peserta pemilu harus bersyukur upaya transparansi yang ditempuh Komisi Pemilihan Umum dengan memublikasikan nama bakal calon legislatif, hasil verifikasi, sampai riwayat hidup calegnya yang masuk daftar calon sementara.

Komisioner KPU, Juri Ardiantoro mengatakan, pihaknya sejak awal transparan, utamanya soal pencalonan. Sejak parpol mengajukan bakal calon, KPU sudah mengumumkannya, dan ini tidak diduga sebelumnya oleh parpol dan publik.

"Secara internal partai ini besar pengaruhnya. Ini mengagetkan partai, karena bisa jadi pengajuan bacaleg di KPU belum selesai di internal partai. Bisa jadi ada yang ingin perubahan nomor urut," ujar Juri dalam diskusi di Formappi, Jakarta, Kamis (4/7/2013).

Kemudian, KPU juga mengumumgkan hasil verifikasi berkas pencalonan dan berkas persyaratan calon. Ini dibuka agar ketertutupan atau kekurangtahuan dalam proses pencalonan, tidak hanya dialami publik tapi internal partai sendiri.

Dengan dibukanya akses informasi ini, banyak caleg yang aksesnya tidak leluasa terhadap partai untuk mengetahui nomor urut dan daerah pemilihannya jadi mengetahui.

"Ketika KPU membuka hasil verifikasi, caleg semakin tahu apa yang kurang dan apa yang harus dilengkapi agar bisa lolos dan memenuhi syarat dalam DCS," ujarnya.

Sementara caleg yang masuk DCS, KPU mengumumkan tak sekadar nama sebagaimana biasanya, tapi juga mengumumkan Curriculum Vitae-nya atau daftar riwayat hidup. Kendati CV yang mereka buat sebetulnya terbatas, namun mendorong publik semakin tahu.